Bisnis.com, JAKARTA – Xiaomi berkeinginan menguasai pasaran ponsel pintar Tanah Air dalam waktu beberapa tahun ke depan.
Head of Public Relations Xiaomi Indonesia Stephanie Sicilia mengatakan perusahaan optimis dengan pencapaian selama kuartal II/2021 dan untuk strategi memimpin pasar, mereka akan konsisten mendorong ponsel pintar dan produk AIoT untuk pasar Indonesia serta mendengarkan masukan dari pengguna.
Melihat kuartal III/2021, dia mengatakan tentu akan menarik melihat vendor ponsel memberikan tawaran terbaik kepada para konsumen. Adapun, perusahaan optimistis bahwa tawaran produk inovatif dengan harga sebenarnya akan menjadikan mereka tetap unggul.
Canalys turut menyatakan bahwa Xiaomi kini mengubah model bisnisnya dari penantang menjadi petahana, dengan inisiatif seperti konsolidasi mitra saluran dan manajemen yang lebih hati-hati di pasar terbuka. Canalys berkomentar bahwa tujuan baru Xiaomi adalah menggusur Samsung untuk menjadi vendor terbesar di dunia.
“Namanya kalau sudah nomor dua, arahnya cuma ada satu yaitu ke atas,” katanya, Rabu (21/7/2021).
Dia melanjutkan, sejak Xiaomi meluncurkan seri unggulan Mi 10 premium pertamanya, mereka terus berinovasi di bidang-bidang penting, seperti pencitraan, tampilan, pengisian daya, manufaktur cerdas, dan banyak lagi.
Menurutnya, inovasi adalah bagian dari budaya Xiaomi dan perusahaan banyak berinvestasi dalam R&D dan merekrut talenta terbaik. Hal ini juga yang membuat mereka menginvestasikan hampir RMB10 miliar dalam R&D pada 2020.
Berdasarkan laporan Canalyst, Xiaomi berhasil menempati posisi kedua dengan pangsa 17 persen dan pertumbuhan 83 persen secara tahunan (yoy), melampaui Apple pada kuartal II/2021.
Laporan tersebut mencatatkan, di tingkat global Samsung meraih peringkat pertama dengan pangsa pasar 19 persen dalam pengapalan pada kuartal kedua dengan pertumbuhan tahunan sebesar 15 persen.
Untuk posisi kedua, Xiaomi memiliki pangsa pasar sebesar 17 persen pengapalan pada kuartal II/2021 dengan pertumbuhan tahunan sebesar 83 persen. Disusul, Apple dengan pangsa pasar pengapalan sebesar 14 persen dan pertumbuhan tahunan 1 persen.
Posisi OPPO dan Vivo berada di posisi keempat dan kelima dengan pangsa pasar pengapalan masing-masing 10 persen untuk kedua perusahaan. Adapun, OPPO mengalami 28 persen pertumbuhan tahunan. Sedangkan, Vivo sebesar 27 persen.
