Bisnis.com, JAKARTA – Konten gamifikasi diyakini perusahaan rintisan berbasis teknologi pendidikan (edutech), Pahamify dapat membantu peserta didik belajar selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.
Chief Executive Officer (CEO) Pahamify, Syarif Rousyan Fikri mengatakan di tengah kebijakan PPKM Darurat, prioritas utama perusahaan adalah membantu siswa dan guru untuk tetap dapat menjalankan kegiatan belajar dan mengajar secara optimal.
Dia meyakini, kebijakan tersebut turut menjadi kesempatan bagi Pahamify untuk memperkenalkan metode belajar menyenangkan bagi siswa yang diwujudnyatakan melalui konten-konten gamifikasi serta kualitas para pengajar yang mumpuni di bidangnya.
“Kami kembali memberikan akses gratis konten pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Indonesia. Kami bertekad untuk menjadi platform yang bisa diandalkan dari sisi konten dan Live Class,” katanya, Kamis (8/7/2021).
Lebih lanjut, dia mengatakan selain gamifikasi, perusahaan juga terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap fitur serta layanan agar tetap relevan dengan kebutuhan seluruh pengguna.
Dia mengatakan, perusahaan juga tengah menjalankan Back To School campaign yang meliputi berbagai program seperti webinar, sharing session, hingga Live Class dalam rangka menyambut tahun ajaran baru.
Syarif pun mengatakan dengan strategi tersebut sejak Januari hingga Juni 2021 jumlah rata-rata pengguna aktif Pahamify mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Statista, pada 2025 pengeluaran di seluruh dunia untuk Startup Edutech (teknologi pendidikan) diperkirakan akan meningkat secara dramatis di beberapa segmen utama.
Adapun, pengeluaran untuk realitas berimbuh (augmented reality) dan realitas virtual (virtual reality) diperkirakan meningkat dari US$1,6 miliar pada 2018 menjadi US$12,6 miliar pada 2025.