Bisnis.com, JAKARTA - Pembangungan pusat data skala hiper atau data center hyperscale menjadi salah satu rencana jangka menengah PT Biznet Gio Nusantara. Biznet berencana membangun pusat data besar tersebut dua tahun mendatang atau pada 2023.
CEO Biznet Gio & Director Biznet Data Center Dondy Bappedyanto mengatakan adopsi penyimpanan berbasis komputasi awan, dari tahun ke tahun terus meningkat sekitar 100 persen. Kondisi kenormalan baru saat ini juga menjadi pemicu transformasi digital di sejumlah perusahaan, yang mendorong kebutuhan terhadap pusat data skala hiper.
Biznet pun memiliki rencana jangka menengah untuk membangun pusat data skala hiper, untuk memenuhi permintaan tersebut dan mengambil peluang tumbuh.
“Pembangunan data center hyperscale sudah terencana untuk direalisasikan dalam satu hingga dua tahun ke depan,” kata Dondy kepada Bisnis.com, Kamis (8/7/2021).
Dondy menjelaskan sebagai pertimbangan bisnis juga, untuk okupansi Biznet Data Center sudah mencapai 85 persen untuk fase pertama, hal ini membuat Biznet merampungkan fase kedua pada 2020 dan okupansi ini terus bertumbuh.
Dondy menjelaskan tantangan terbesar pusat data skala hiper adalah memastikan ketersediaan dan pengelolaan listrik dan juga keamanan dalam kondisi terbaik agar sistem pelanggan dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan.
Kemudian unsur keamanan dari sisi kedaulatan data, selain standar layananan yang paling krusial, Biznet Data Center menjamin lokasi penyimpanan data dan informasi pelanggan tetap berada dalam wilayah Indonesia. Hal ini menjadi perhatian yang tinggi bagi Biznet, dibandingkan hanya pembangunan fisik pusat data skala hiper semata.
“Selain itu kami akan terus memastikan adanya ketersediaan Data Center di beberapa lokasi, rencananya kami akan melakukan ekspansi di beberapa zona dan saling terhubungkan dengan jaringan yang terisolir satu sama lain, “ kata Dondy.
TLKM dan DCII
Sekadar informasi, saat init pusat data hiper skala terus bermunculan di Tanah Air. PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) mengebut pembangunan data center hyperscale atau pusat data skala hiper dengan standar global tier 3 dan 4. Khusus untuk pembangunan tahap I, diperkirakan selesai pada semester II/2021.
Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan perusahaan tengah membangun pusat data skala hiper. Pembangunan pusat data skala hiper tahap I ditargetkan rampung pada pada tahun ini.
Kehadiran Telkom Hyperscale Data Center melengkapi fasilitas pusat data yang dimiliki Telkom. Saat ini Telkom telah memiliki 26 data center yang terdiri dari 5 data center internasional, 18 Neucentrix serta 3 pusat data tier 3 dan 4.
“Hyperscale data center diperkirakan selesai pembangunan tahap pertamanya pada semester kedua 2021 untuk selanjutnya tahap operasionalisasi,” kata Pujo kepada Bisnis.com, Kamis (8/7/2021).
Pusat data hiperskala merupakan pusat data yang dapat menyediakan skalabilitas yang sangat tinggi. Pusat data jenis ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan terus-menerus kapasitas layanannya dengan mudah dan cepat, sesuai kebutuhan
Pada Juni 2021, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) juga mengumumkan pembangunan lokasi kedua hyperscale data center kampus DCI di Kawasan Pertiwi Lestari Industrial Estate Karawang.
CEO DCI Indonesia Toto Sugiri mengatakan DCI memiliki dua lokasi data center yakni di Cibitung dan Karawang dengan jarak di atas 30 kilometer, yang memiliki kualitas operasional setara dengan pusat data global..
"Dengan demikian, DCI mampu mengakomodir kebutuhan pelanggan di tengah percepatan digitalisasi di Indonesia dengan menyediakan hyperscale data center campus dengan total kapasitas lebih dari 1000 Megawatt," ungkapnya
Lokasi hyperscale data center campus kedua DCI dinamakan H2, yang saat ini sudah memasuki tahap akhir pembangunan (topping off) dan rencananya akan beroperasi pada kuartal IV/2021.