Survei: OVO Dompet Digital Paling Populer di UMKM

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 2 Juli 2021 | 19:16 WIB
Ilustrasi. /Bloomberg-Brent Lewin
Ilustrasi. /Bloomberg-Brent Lewin
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Ovo, platform digital pembayaran, rewards dan layanan keuangan, memperoleh predikat sebagai dompet digital yang paling banyak digunakan oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia versi Mandiri Institute. 

Dalam survei yang dilakukan oleh Mandiri Institute, sebanyak 72 persen pelaku UMKM menyatakan menggunakan Ovo sebagai alat pembayaran mereka selama masa pandemi Covid-19. 

Survei Mandiri Institute dilakukan secara daring pada periode Maret-April 2021 terhadap 505 responden dari berbagai kota di Indonesia. Dalam laporan hasil survei yang bertajuk Situasi Terkini UMKM Awal Q2-2021 tersebut, ditemukan bahwa 53 persen UMKM sudah beralih berjualan secara online. 

Head of Corporate Communications Ovo Harumi Supit mengatakan perseroan terus menginisiasi agar para pelaku UMKM agar dapat beralih ke digital sesuai dengan harapan pemerintah. Dia berterima kasih kepada UMKM yang telah menggunakan Ovo.

Saat ini OVO sudah merangkul lebih dari 1,2 juta merchant di 426 kota dan kabupaten, yang mana sebagian besar merupakan pelaku UMKM. 

“Sejak awal, OVO telah berkomitmen untuk menjadi dompet digital mitra UMKM. Terlebih di kala pandemi Covid-19 melanda, di mana dompet digital menjadi kebutuhan penting bagi pelaku UMKM,” kata Harumi dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (2/7/2021). 

Sebagai informasi, survei Mandiri Institute dilakukan di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan beberapa provinsi di Indonesia bagian timur. Tujuan survei kali ini adalah untuk melihat kondisi UMKM pada masa pemulihan UMKM dan penetrasi digital serta kanal online pada akhir Kuartal I/2021 sampai awal Kuartal II/2021. 

Temuan dari survei menginformasikan bahwa kondisi UMKM nasional sudah mengalami perbaikan yang signifikan. Sebanyak 85 persen responden UMKM menjawab kondisi usaha sudah kembali berjalan normal pada awal Kuartal II/2021. 

Sementara itu jika melihat situasi pada September 2020, hanya 28 persen UMKM yang menjawab hal yang sama. Tercatat, terdapat 22 persen UMKM yang tadinya berhenti beroperasi kembali beroperasi secara normal pada 2021.

Survei tersebut juga menyebutkan lebih dari 24 persen UMKM menggunakan dompet digital dalam bertransaksi usaha.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper