Bisnis.com, JAKARTA – PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) angkat bicara terkait dengan rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Perwakilan GoTo dan Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan IPO memang menjadi salah satu tujuan Gojek-Tokopedia (GoTo) untuk dapat mendukung pertumbuhan ke tahap selanjutnya.
“Kami tengah mempertimbangkan untuk mengakselerasi rencana kami untuk menjadi perusahaan publik dan berkontribusi kepada pertumbuhan pasar modal Indonesia,” ujarnya, Kamis (24/6/2021).
Dia mengatakan perusahaan hasil gabungan Gojek dan Tokopedia ini percaya bahwa ruang bertumbuh di industri teknologi Indonesia masih sangat luas karena Indonesia merupakan pasar yang dinamis sekaligus ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Dia melanjutkan ke fokus GoTo saat ini adalah menyatukan kekuatan Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial yang mengombinasikan layanan dagang elektronik (e-commerce), on-demand, serta layanan keuangan dan pembayaran ke dalam satu platform.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem digital konsumen terbesar di Indonesia yang melayani mayoritas kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Untuk diketahui, grup GoTo sebelumnya telah memberi sinyal bahwa perusahaan akan masuk ke bursa saham sebelum akhir 2021.
Dalam keterangan resminya, perusahaan mengklaim memiliki valuasi mencapai US$ 18 miliar. Valuasi tersebut berdasarkan putaran penggalangan dana Gojek pada 2019 dan Tokopedia pada awal 2020.
Sementara itu, startup berbasis dagang elektronik (e-commerce) Bukalapak juga berencana melantai di bursa saham dengan mengincar dana hingga US$ 800 juta, atau Rp 11,2 triliun.
Adapun, menurut dokumen Mini Public Expose Bukalapak, perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 25 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan.
Menanggapi rencana Bukalapak untuk turut melantai di bursa saham tersebut, Nila mengatakan pada prinsipnya, perusahaan terus memandang kompetisi sebagai hal yang positif yang dapat memicu inovasi-inovasi terbaik bagi ekosistem e-commerce secara keseluruhan.
“[Kompetisi] juga membuat kami agar terus berpacu menjadi layanan andalan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Nila.