Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan Software as a Service (SaaS) Mekari melalui aplikasi akutansi berbasis daring bernama Jurnal menilai terdapat dua segmen yang mampu mengakselerasi pertumbuhan bisnis perusahaan pada tahun ini.
CEO dan Co-Founder Mekari Suwandi Soh mengatakan segmen tersebut adalah pelaku bisnis yang belum menggunakan sistem pembukuan yang baik dan telah memiliki kesadaran akan pentingnya penggunaan sistem pembukuan, tetapi masih menggunakan cara konvensional.
“Pertama pelaku di segmen pertama, masih menggabungkan antara keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, dan mencatat pembukuan bisnis mereka secara manual, atau bahkan tidak memiliki catatan sama sekali, sehingga mereka tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada bisnis mereka, dan bagaimana kinerja bisnisnya,” katanya, Rabu (23/6/2021).
Baca Juga : Mekari Pastikan Kesiapan Platform Klikpajak |
---|
Dia melanjutkan, untuk segmen kedua sejumlah pelaku bisnis telah memiliki kesadaran akan pentingnya penggunaan sistem pembukuan, tetapi masih menggunakan alat tradisional seperti Microsoft Excel, Google Spread Sheet, atau piranti akutansi on-premise yang hanya dapat dilakukan di perangkat atau server yang telah diinstall software akutansi tersebut.
Namun, menurutnya, alat tradisional memiliki keterbatasan, misalnya keterbatasan dalam melakukan sinkronisasi data antara data di bank, data di mesin kasir ataupun data pembayaran di customer sehingga membuat mereka mulai membutuhkan piranti akutansi.
“Alhasil, lantaran kedua segmen tersebut Jurnal sepanjang 2020 mencatatkan pertumbuhan positif hingga double digit baik dalam jumlah konsumen maupun pendapatan,” katanya.
Dia menjelaskan saat ini pendistribusian Jurnal cendrung berimbang pada banyak sektor usaha di Indonesia, baik di industri ritel, trading, F&B, hospitality, distribusi maupun di industri jasa lainnya.
Sementara itu, sebelumnya Mekari menyebutkan optimistis 2021 menjadi tahun untuk mengakselerasi bisnis perusahaan. Perusahaan menargetkan pertumbuhan dua kali lipat.