China Luncurkan Pemburu Asteroid Komersial ke Luar Angkasa

Sartika Nuralifah
Rabu, 16 Juni 2021 | 12:05 WIB
Asteroid menuju bumi
Asteroid menuju bumi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pada hari Kamis, 10 Juni 2021, China meluncurkan empat satelit baru ke orbit termasuk satelit komersial untuk melacak asteroid dekat Bumi.

Roket Long March 2D lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di China utara pada hari Kamis pukul 11:03 malam. Cuplikan peluncuran menunjukkan white insulation tiles, yang dirancang untuk membantu menjaga bahan bakar pada suhu yang tepat, jatuh ke tanah saat roket melayang ke langit.

Di dalamnya terdapat pesawat ruang angkasa Yangwang-1 untuk perusahaan sumber daya ruang angkasa China, Origin Space. Perusahaan tersebut menggambarkan satelit kecil sebagai teleskop ruang angkasa optik pertama milik Cina.

Origin Space berencana menggunakan Yangwang-1 untuk membuat "peta harta karun" sumber daya luar angkasa yang potensial. Pada bulan April, perusahaan meluncurkan NEO-1, satelit yang dirancang untuk melepaskan dan mengumpulkan target kecil untuk menangkap potongan kecil asteroid, dan juga merencanakan misi bulan bernama NEO-2.

Tiga satelit lainnya yang terbang ke luar angkasa pada hari Kamis disebut Beijing-3, Hisea-2 dan TKSY01-TJ.

Beijing-3 adalah satelit penginderaan jauh yang akan dioperasikan oleh Twenty First Century Aerospace Technology Co., Ltd (21AT), sebuah perusahaan ruang angkasa komersial. Media pemerintah China melaporkan bahwa Beijing-3 akan digunakan untuk mengirimkan data untuk survei sumber daya, pemantauan lingkungan ekologis, manajemen perkotaan yang baik, serta pencegahan dan pengurangan bencana.

Satelit ini dikembangkan oleh anak perusahaan China Academy of Space Technology (CAST), cabang utama pembuat satelit dari kepala kontraktor ruang angkasa milik negara China, China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC).

Hisea-2 adalah satelit penginderaan jauh  yang digunakan sebagai pengamat lingkungan ekologi laut untuk Universitas Xiamen. Satelit ini dikembangkan oleh DFH Satellite Co., Ltd yang berlokasi di Beijing,. Hisea-1 adalah satelit penginderaan jauh dan radar yang diluncurkan pada roket Long March 8 pertama kali pada Desember 2020.

TKSY01-TJ adalah satelit penginderaan jauh yang dibuat Universitas Teknik Luar Angkasa, China Great Wall Industry Corporation. Universitas ini diyakini bergabung dengan Pasukan Dukungan Strategis Tentara Pembebasan Rakyat (PLASSF), analog China dengan Angkatan Luar Angkasa AS. Outlet China yang dikelola pemerintah Xinhua menyatakan bahwa TKSY01-TJ akan digunakan oleh universitas untuk pengajaran dan pelatihan tentang layanan di orbit.

Keempat satelit dikirim ke orbit yang melewati kutub dengan ketinggian rata-rata 495 kilometer, menurut data pelacakan ruang angkasa AS. Akademi Teknologi Luar Angkasa Shanghai (SAST), lembaga CASC besar lainnya, menyediakan roket 2D Long March untuk misi tersebut. Peluncuran tersebut adalah misi orbital ke-17 China pada tahun 2021. China selanjutnya berencana untuk mengirim tiga astronot ke stasiun ruang angkasa Tianhe dengan pesawat ruang angkasa Shenzhou-12 pada akhir 16 Juni.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper