Bisnis.com, JAKARTA - Tim Peneliti Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan peneliti kebun raya dan peneliti asing berhasil menemukan 11 jenis baru tumbuhan.
Hasil temuan jenis baru tersebut sudah diterbitkan di beberapa jurnal ilmiah internasional. Adapun 11 jenis baru tersebut adalah empat jenis baru marga Begonia, satu jenis baru Impatiens, dua jenis baru anggrek, satu jenis baru Dracaena, satu jenis baru kantong semar atau Nepenthes, satu jenis baru Syzygium, dan satu jenis baru Etlingera tjiasmantoi.
Koordinator Program Penelitian Botani, Pusat Penelitian Biologi LIPI, Himmah Rustiami mengatakan bahwa Herbarium Bogoriense Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi LIPI, merupakan herbarium terbesar di Indonesia yang menyimpan hampir satu juta koleksi spesimen. Sehingga kerjasama para taksonom Herbarium Bogoriense dengan taksonom lain sangat dibutuhkan.
“Dengan adanya kolaborasi penelitian taksonomi baik antar unit dalam satu kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI
maupun dengan pihak luar, selain menambah koleksi spesimen di Herbarium Bogoriense, juga mendukung program riset
nasional dalam mengungkap keanekaragaman hayati Indonesia,” ungkap Himmah dalam keterangan tertulisnya.
Dia juga menjelaskan bahwa bagi seorang taksonom, penemuan jenis baru adalah bagian dari capaian yang indah dari kerja kerasnya. “Berhasil mendiskripsikan jenis baru tumbuhan adalah salah satu hal terbaik bagi seorang taksonom. Mengapa? Karena akan membawanya lebih dekat kepada Sang Maha Pencipta,” ungkap Himmah.
Berikut daftar 11 tumbuhan baru yang ditemukan sepanjang 2020 :
1. Empat jenis baru marga Begonia
Dideskripsikan oleh Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Deden Girmansyah dan tim, penemuan terbaru tersebut terdiri dari tiga jenis baru Begonia sect. Petermanni yang dikoleksi dari Kalimantan, yaitu: B. bawangensis Girm. & M.Hughes, B. pendulina Girm. & M.Hughes dan B. recurvata Girm & M.Hughes, dan satu jenis baru Begonia sect. Bracteibegonia yang dikoleksi dari Kepulauan Mentawai, B. mentawaiensis Girm. & M.Hughes.
2. Satu jenis baru Impatiens
Impatiens marroninus Utami (Balsaminaceae) dideskripsikan oleh Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Nanda Utami. Jenis ini termasuk kedalam sub-marga Impatiens sect. Kathetophyllon yang dikoleksi dari Sumatra.
3. Dua jenis baru anggrek
Dideskripsikan oleh Paul Ormerod dan Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Lina Susanti Juswara. Jenis ini dideskripsikan berdasarkan spesimen herbarium yaitu: Dendrobium ornatum Ormerod & Juswara, s.p. nov. termasuk kedalam sect. Grastidium Blume, dan Tropidia kjellbergii Ormerod & Juswara jenis endemik marga Tropidia, yang dikoleksi dari Sulawesi.
4. Satu jenis baru Dracaena
Jenis baru yang diberi nama Dracaena jiewhoei Hambali, Sulistiarini & Rugayah oleh G.G. Hambali (Taman Buah Mekarsari dan Yatazawa Research & Development Gardens) serta Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI Diah Sulistiarini dan Rugayah. Jenis ini termasuk kedalam suku Asparagaceae dan merupakan jenis baru dari Jambi, Sumatra. Nama jenis jiewhoei dipakai untuk menghormati Mr. Tan Jiew Hoe yang
mendanai penulis (Gregori Hambali) selama melakukan eksplorasi ke Jambi.
5. Satu jenis baru kantong semar (Nepenthes)
Nepenthes diabolica A. Biancgi, Chi.C.Lee., Golos, Mey, M. Mansur & A.S.Rob. adalah jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh Andrea Bianchi (Sezione di Biodiversità Tropicale, Muse, Italia), Chien C. Lee (Malaysia), Michal R. Golos (University of Bristol, Inggris), François S.Mey (Perancis), Muhammad Mansur (Pusat Penelitian Biologi LIPI), dan Alastair S. Robinson (National Herbarium of Victoria, Royal
Botanic Gardens, Austalia).
Nepenthes diabolica adalah tumbuhan kantong semar jenis baru, ditemukan di salah satu gunung di Sulawesi Tengah. Jenis ini mempunyai persebaran terbatas dan populasinya di alam sangat kecil, maka IUCN menilai status konservasinya pada kategori kritis terancam punah. Julukan khusus diabolica berasal dari bahasa Latin "diabolical" atau "devilish", mengacu pada warna merah yang khas dari kantong bawah dan gigi peristomnya yang sangat besar.
6. Satu jenis baru Syzgium
Syzygium tinombalum sukses dideskripsikan oleh Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Siti Sunarti. Syzygium tinombalum adalah jenis baru dari marga Syzygium, yang termasuk suku Myrtaceae atau dalam istilah Indonesia dikenal dengan suku jambu-jambuan. Nama epithet “tinombalum”, merujuk dari lokasi asal ditemukannya jenis tersebut, yaitu di daerah Taman Nasional Tinombala, Sulawesi Tengah. Jenis tersebut telah dikonservasi secara ex-situ di Kebun Raya Bogor sejak 2010. Bunganya mirip dengan bunga cengkeh, akan tetapi sangat berbeda pada bentuk daun maupun buahnya.
7. Satu jenis baru Etlingera
Penemuan jenis baru Etlingera tjiasmantoi dideskripsikan oleh Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Marlina Ardiyani dan Tim. Jenis baru Etlingera, Etlingera tjiasmantoi Ardiyani dan Ardi, ditemukan di Tentena, Sulawesi Tengah. Jenis ini menyerupai E. flexuosa A.D.Poulsen dan E. mamasarum A.D.Poulsen & Ardiyani tetapi berbeda dari keduanya antara lain pada bentuk buahnya.