Bisnis.com, JAKARTA – Pabrikan ponsel asal Korea Selatan, Samsung kembali merilis ponsel pintar terbarunya yaitu Galaxy A32 Enterprise Edition untuk mendukung kegiatan bekerja setelah sebelumnya merilis Galaxy A32 dan A32 5G.
"Remote working bukan lagi halangan bagi karyawan untuk menjalankan kegiatannya karena pembaruan aplikasi bisnis dapat dilakukan dengan mudah dan juga aman," kata IT & Mobile B2B Business Senior Manager Samsung Electronics Indonesia Lukman Basuki melalui keterangan resminya, Selasa (1/6/2021)
Samsung Galaxy A32 Enterprise Edition disebutkan menawarkan tingkat keamanan tinggi untuk mendukung kegiatan bisnis di berbagai industri, seperti industri ritel, manufaktur, hingga finansial. Sebab, ponsel ini didukung dengan fitur Security Maintenance Release.
Baca Juga Simak! Daftar HP dan Harga Samsung 5G |
---|
Adapun kegunaan fitur tersebut adalah untuk melindungi bisnis dari segala ancaman keamanan digital. Samsung akan mengirimkan pembaruan sistem operasi (OS) Android tiap bulan selama 3 tahun pertama dan setiap 3 bulan untuk tahun terakhir.
Tidak hanya itu, Samsung pun memperpanjang product lifecycle hingga 2 tahun untuk Galaxy A32 sehingga perusahaan dengan mudah melanjutkan penggunaan perangkat dan deployment aplikasi di tahun berikut bagi karyawan baru, tanpa perlu uji coba dan pengaturan pada perangkat tipe baru setiap tahun.
Galaxy A32 Enterprise Edition pun juga mendapatkan paket berlangganan Galaxy Knox Suite selama 1 tahun. Ini adalah solusi manajemen dan keamanan perangkat seluler yang didesain untuk mengamankan perangkat dari cip hingga data aplikasi bisnis milik perusahaan.
Solusi tersebut sudah digunakan lebih dari 1 miliar perangkat Samsung dan mengelola keamanan 70 juta lebih perangkat setiap hari di lebih dari 20.000 perusahaan sehingga akan melindungi data bisnis secara real-time.
Selain itu, Knox Suite juga memberikan fleksibilitas bagi admin IT perusahaan untuk mengkonfigurasi perangkat sesuai kebutuhan sejak pertama kali dinyalakan dan mengaturnya dari satu lokasi terpusat.
Galaxy A32 Enterprise Edition menawarkan OS/Device Management yang simpel dan komprehensif. Dengan Enterprise Firmware-over-the-air (E-FOTA), admin IT di perusahaan juga dapat melakukan OS dan software update serta security patches secara terpusat, sekalipun perusahaan sedang menjalankan remote working.
Spesifikasi Galaxy A32 Enterprise Edition tidak jauh berbeda dari versi standarnya. Ponsel pintar ini masih menggunakan notch tetesan air di tengah banyak ponsel sudah mengadopsi punch hole.
Sementara itu, panel yang digunakan ponsel ini adalah Super AMOLED Full HD+ dengan bentangannya 6,4 inch serta didukung refresh rate 90 Hz dengan touch sampling rate 180Hz. Bahkan, turut menawarkan tingkat kecerahan 800 nit dan sudah tersertifikasi Eye Care Display karena dapat melindungi mata dari cahaya biru.
Untuk dapur pacu, ponsel ini didukung oleh chipset MediaTek Helio G80 yang dipadukan dengan RAM hingga 8 GB. Untuk baterai punya kapasitas 5.000 mAh yang dilengkapi pengisian cepat 15W.
Ponsel ini juga disematkan 4 kamera di bagian belakang Galaxy A32, terdiri dari sensor utama 64 MP, 8 MP ultra-wide, 5 MP depth, dan 5 MP makro. Sementara kamera di bagian depannya berukuran 20 MP.
Ponsel ini juga punya NFC untuk mengisi uang digital. Selain didukung Samsung Knox, Galaxy A32 juga dilengkapi Secure Folder yang dienkripsi, dan juga on-screen fingerprint untuk perlindungan maksimal. Fitur-fitur ini menambah perlindungan serta memastikan keamanan data perusahaan.
Saat ini banyak perusahaan memberlakukan hybrid atau remote working di masa kebiasaan baru. Hanya saja popularitas remote working juga diikuti oleh peningkatan serangan siber.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah mencatat telah terjadi lebih dari 495 juta serangan siber yang bersifat teknis selama 2020, naik dua kali lipat dibanding 2019.
“Sistem hybrid working di era digital ini membuat masalah keamanan jaringan dan data perusahaan menjadi sangat krusial. Samsung Galaxy A32 Enterprise Edition adalah paket lengkap solusi bisnis yang dirancang untuk mendukung upaya perusahaan menjaga keberlanjutan bisnis di era new normal,” tutur Lukman.