Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) digital dinilai makin masif dengan mulai digelarnya jaringan generasi kelima (5G) di Tanah Air.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan hampir semua startup tech akan mendapatkan manfaat dari digelarnya jaringan 5G.
“Nilai tambah akan terasa pada startup yg membutuhkan transaksi real-time dan jumlah data yang besar seperti entertainment [film, OTT, streaming], gaming dan metaverse,” ujarnya, Senin (31/5/2021)
Oleh sebab itu, Edward meyakini transformasi digital akan makin cepat terjadi, tetapi ke depan perlu diperhatikan juga akses ke daerah tertinggal agar tidak terjadinya ketimpangan akan pertumbuhan startup di Tanah Air.
Berdasarkan riset GSMA Intelligence, 18 persen koneksi dunia diprediksi menggunakan 5G pada 2025.
Sebelumnya, Kominfo melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020—2024 turut menargetkan pada tahun ini jumlah startup digital aktif yang terbentuk berjumlah 35 startup. Adapun, untuk jumlah startup pada 2022, 2023, dan 2024 masing-masing target yang diharapkan berjumlah 70, 110, dan 150.
Sementara itu, jumlah unikorn diharapkan bertambah sebanyak 1 buah pada 2022 dan secara kumulatif beranjak menjadi 3 perusahaan pada 2024.
Adapun berdasarkan data startupranking.com, saat ini jumlah startup di Indonesia mencapai 2.219 perusahaan.
Baca Juga : Smartfren Rencanakan Uji Coba 5G Bulan Depan |
---|
Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang mengatakan akselerasi dampak 5G untuk industri startup belum terlalu signifikan.
“Paling utama karena keterbatasan penggunaan baik dari sisi konsumen maupun produsen. Bahkan, 5G mungkin akan memulai memberikan dampak bagi startup pada 2022 akhir atau awal 2023,” katanya.