Bisnis.com, JAKARTA — Vendor ponsel meyakini hadirnya jaringan generasi kelima (5G) dapat mengakselerasi penjualan ponsel pintar mereka dan mempengaruhi peta persaingan ke depan. Sebab, kebutuhan masyarakat untuk mengadopsi teknologi makin kompleks nantinya.
Head of Public Relation Xiaomi Indonesia Stephanie Sicilia mengatakan teknologi 5G menjadi satu faktor pendorong calon konsumen untuk mendapatkan ponsel Xiaomi untuk merasakan inovasi teknologi yang akan meningkatkan kualitas hidup.
“Saat ini teknologi 5G masih ada di tahap awal, Xiaomi percaya bahwa ekosistem 5G di Indonesia akan terus berkembang dan memungkinkan lebih banyak orang untuk bisa menikmatinya,” katanya, Rabu (26/5/2021).
Menurutnya, jaringan 5G akan menjadi standar baru yang segera menjadi kelaziman untuk setiap ponsel pintar yang hadir di pasar. Dengan munculnya jaringan internet yang lebih kencang dengan latensi rendah, tentu akan hadir layanan-layanan yang akan memanfaatkan kecanggihan teknologi ini.
“Ke depan, Xiaomi setia dengan misinya untuk menghadirkan produk inovatif dengan harga sebenarnya agar pengguna bisa menikmati teknologi baru ini,” ujarnya.
Tidak mau kalah, Senior Product Manager vivo Indonesia Ricky Bunardi mengatakan saat ini perusahaan juga telah menghadirkan ponsel untuk mendukung jaringan generasi kelima tersebut, yaitu vivo V21 5G.
“Kami menjadi perusahaan teknologi yang memiliki visi yang panjang, kami ingin menyiapkan ponsel 5G sebelumnya infrastrukturnya meluncur,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan perusahaan akan selalu mengikuti infrastruktur jaringan yang disiapkan oleh operator selular dan pemerintah.
“Jadi, mereka akan keluarkan frekuensi di bandwidth berapa, kami akan memperbarui ponsel kami untuk selaras dengan infrastruktur yang ada,” ujarnya.
Ricky meyakini dan optimis melihat animo pengguna terhadap 5G ini dan menurutnya Vivo V21 5G tidak hanya berfokus ke jaringan, tetapi juga menawarkan pelanggan keunggulan dari kamera, performa, dan tampilan dari ponsel tersebut sehingga dia meyakini hal tersebut yang menjadi daya tarik masyarakat untuk memboyong produk mereka.
“Jika sudah ada jaringan 5G, kami akan langsung memperbarui otomatis [jaringan kami] sehingga pengguna bisa langsung menggunakan jaringan generasi kelima ini,” katanya.
Berdasarkan laporan firma riset International Data Corporation (IDC), pengiriman ponsel pintar diperkirakan akan tumbuh 13,9% dari tahun ke tahun pada kuartal I/2021 dan 5,5% untuk setahun penuh 2021.
Pertumbuhan ini akan didorong oleh pemulihan yang berkelanjutan dalam permintaan dan dorongan dari sisi pasokan perangkat 5G.
Masih dalam laporan yang sama, 5G tetap menjadi faktor pendorong dalam industri, di mana pengiriman ponsel pintar 5G menyumbang lebih dari 40 persen volume global pada 2021 dan tumbuh menjadi 69 persen pada 2025.
Kedua faktor tersebut telah membantu meningkatkan harga jual rata-rata keseluruhan (ASP) untuk ponsel pintar menjadi U$363 pada 2021, naik dari US$349 pada tahun sebelumnya.