Ini Cara Telkomsel Perkuat 4G LTE dan Persiapkan 5G

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 19 Mei 2021 | 14:18 WIB
BTS Telkomsel yang menggunakan sumber energi ramah lingkungan melalui teknologi fuel cell. istimewa
BTS Telkomsel yang menggunakan sumber energi ramah lingkungan melalui teknologi fuel cell. istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) optimistis tambahan spektrum frekuensi di pita 2,3GHz bakal memperkuat layanan 4G LTE yang dimiliki perseroan, sekaligus untuk menyambut era teknologi 5G.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan tambahan spektrum frekuensi ini akan menjadi penguat bagi landasan pengembangan bisnis digital yang terus dibangun oleh Telkomsel. Pada 2020, bisnis digital menjadi tulang punggung pendapatan Telkomsel.

Bisnis digital berkontribusi lebih dari 71 persen dari total pendapatan perusahaan yang tercatat senilai Rp87,1 triliun. Tambahan spektrum akan dimanfaatkan untuk memperkuat pengembangan layanan 4G LTE dan teknologi terkini.

Penguatan tersebut diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia, termasuk industri kreatif digital, dagang elektronik, dan mendorong transformasi digital segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Salah satu cara mewujudkan hal itu melalui pengembangan infrastruktur jaringan berteknologi terdepan seperti 4G/LTE di seluruh pembangunan BTS baru sepanjang tahun ini, dan 5G dalam waktu dekat ini,” kata Setyanto kepada Bisnis.com, Rabu (19/5/2021).

Setyanto juga mengatakan untuk tahap awal Telkomsel akan melanjutkan pembangunan BTS 4G dengan memaksimalkan frekuensi 2,3 GHz yang tersedia, terutama di wilayah yang memiliki lalu lintas penggunaan layanan data cukup tinggi.

Tambahan spektrum frekuensi 2,3 GHz dengan total sebesar 20 MHz dapat digunakan setelah dilakukan proses penataan ulang (refarming) dan keluarnya Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) dari Kemkominfo RI.

Dengan refarming maka alokasi pita yang dimiliki Telkomsel di pita 2,3 GHz menjadi saling berdampingan (contiguous) sehingga lebih efisien dan optimal dalam rangka mendukung penyelenggaraan jaringan konektivitas broadband.

“Saat ini ketersediaan spektrum frekuensi di Indonesia masih sangat terbatas, sementara perbandingan antara pertumbuhan jumlah pengguna data dengan alokasi spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel harus terus sejalan perkembangannya,” kata Setyanto.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper