Bisnis.com, JAKARTA — Beijing Yuanxin Technology Co., yang menjalankan platform e-commerce farmasi Miaoshou Doctor, tengah mempertimbangkan penawaran umum perdana saham atau intial public offering (IPO) di bursa Hong Kong.
Melansir Bloomberg Kamis (12/5/2021), Beijing Yuanxin Technology Co. menargetkan US$500 juta lewat IPO. Perusahaan tersebut memasukan Tencent Holdings Ltd. serta Qiming Venture Partners di antara para pendukungnya, bekerja sama dengan CLSA Ltd. dan Goldman Sachs Group Inc. dalam potensi penjualan saham.
Menurut sumber yang meminta tidak disebutkan namanya, penawaran tersebut dapat terjadi paling cepat tahun ini. Miaoshou Doctor juga ingin mengumpulkan sekitar US$200 juta — US$300 juta dalam putaran pendanaan sebelum penjualan saham pertama kali.
Kendati begitu, rincian IPO termasuk ukuran dan jadwal masih bisa berubah seiring pembahasan berlanjut. Sementara itu, perwakilan CLSA dan Goldman Sachs menolak berkomentar, sementara perwakilan Miaoshou Doctor tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Didirikan pada 2014, Miaoshou Doctor adalah platform online yang memungkinkan pasien berkonsultasi dengan dokter dari jarak jauh dan mendapatkan rekomendasi resep. Pelanggan juga dapat membeli obat bebas melalui website.
Adapun, selain Tencent dan Qiming, investor perusahaan juga termasuk Sequoia China dan CITIC Securities Co.
Miaoshou Doctor adalah salah satu dari sejumlah perusahaan teknologi perawatan kesehatan yang ingin mengubah sistem kesehatan China dan memanfaatkan permintaan investor yang kuat. Perusahaan yang mengawinkan teknologi dan perawatan kesehatan telah berusaha mendapatkan keuntungan dari penggunaan layanan online yang lebih besar sejak dimulainya pandemi virus corona.
WSebelumnya, WeDoctor, platform medis lain yang didukung Tencent, juga merencanakan IPO di Hong Kong yang dapat mengumpulkan sebanyak US$3 miliar. Pada Januari 2021, Yidu Tech Inc., yang menawarkan kecerdasan buatan dan produk data besar ke industri perawatan kesehatan, mengumpulkan US$610 juta dalam daftar di Hong Kong dan telah melihat harga sahamnya naik sekitar 43 persen sejak itu.