Inovasi Teknologi di Agritech Kian Mendesak

Akbar Evandio
Minggu, 9 Mei 2021 | 17:26 WIB
Ilustrasi TaniGroup./dok. TaniGroup
Ilustrasi TaniGroup./dok. TaniGroup
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Inovasi teknologi perusahaan rintisan (startup) di bidang Agrikultur (Agritech) dinilai makin mendesak. Sebab, untuk bisa menangkap peluang Lebaran 2021 para pemain harus memahami pasar secara cepat dan tepat.

Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi mengatakan terdapat tiga inovasi teknologi yang dibutuhkan Agritech saat ini, yaitu internet untuk segala (IoT), kecerdasan buatan (AI) dan analitik maha data (big data analytics)

“Ketiga teknologi ini memberikan kontribusi lebih pada sisi mengembangkan agrikulturnya itu sendiri agar terintegrasi untuk melihat kondisi eksisting, kebutuhan pasar dan apa yang dapat dilakukan dalam memenuhi kebutuhan pasar yang berbeda di Nusantara ini,” ujar Heru, Minggu (9/5/2021).

Lebih lanjut, dia mengamini bahwa anggaran untuk mengadopsi AI dan big data bagi pemain baru memang tergolong besar, tetapi dengan teknologi tersebut investasi ke depan justru akan terasa kecil.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan peran kecerdasan buatan dan maha data sangat penting terkait dengan konsistensi kualitas, optimasi yield, skalabilitas berbanding lurus dengan kualitas, dan mulus dan cepatnya sertifikasi dalam skala besar.

“Peran serta perangkat IoT dan otomatisasi tentu membuat pekerjaan rutin bisa dilakukan oleh mesin. Momentum Lebaran bisa meringankan beban para petani di lapangan untuk bisa berkumpul dengan keluarga,” katanya.

Sementara itu, dia melanjutkan analitik juga bisa bermanfaat bagi petani, di mana para pemain startup dapat melakukan pengumpulan data secara real time untuk mengedukasi waktu pemberian nutrisi dan pengairan bisa dilakukan secara jarak jauh dan otomatis melalui sistem.

Berdasarkan data Statista, pasar mahadata atau big data dan analisis bisnis global bernilai US$169 miliar pada 2018 dan diperkirakan akan tumbuh menjadi US$274 miliar pada 2022.

Sementara itu, data Statista juga menuliskan pasar kecerdasan buatan (AI) global diperkirakan akan tumbuh pesat dan mencapai sekitar US$126 miliar pada 2025.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper