Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan (startup) di bidang kuliner, Kopi Kenangan optimistis dapat terus meningkatkan valuasi perusahaan ke level unikorn.
CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata meyakini salah satu alasan mereka memperoleh beberapa pendanaan dari investor adalah karena model bisnis Kopi Kenangan dinilai baik dan profitable.
“Kami sangat bangga saat ini [berada] di jajaran barisan Centaur di Indonesia dan tentu saja dengan terus berekspansi dan melakukan inovasi, kami optimis untuk terus meningkatkan valuasi perusahaan dan menjadi startup unikorn F&B di Indonesia,” ujar Edward, Senin (26/4/2021).
Dia melanjutkan perusahaan memiliki strategi atau inovasi yang akan dijalankan pada tahun ini untuk bisa merealisasikan target mereka. Pada akhir 2020 dan sepanjang 2021, mereka memperluas portfolio produk Kenangan Group dengan membuka brand-brand baru seperti Cerita Roti, Chigo, dan KOKA.
“Kami juga melakukan berbagai inovasi dengan memperkaya varian produk, seperti pada April 2021 kami menambah opsi Light Series di 168 outlet Kopi Kenangan, yang akan terus dilanjutkan ke seluruh outlet Kopi Kenangan di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan perusahaan berhasil menutup 2020 dengan kinerja yang baik yakni kenaikan transaksi daring hingga lebih dari 200 persen pada 2020.
“Untuk terus mempertahankan triple digit growth rate, kami berencana untuk berinvestasi lebih lanjut di loyalty dan hyper personalization,” kata Edward.
Sequoia India –modal ventura terkenal yang dikenal membiakkan unikorn— belum lama ini berhasil memimpin pendanaan seri B dan mengumpulkan US$109 juta pada awal Mei 2020 untuk startup Kopi Kenangan yang hingga saat ini memiliki valuasi US$477 juta.
Tidak hanya itu, Fore Coffee, perusahaan rintisan spesialis kopi, juga meraih pendanaan sebesar US$ 8,5 juta atau setara dengan Rp127 miliar pada 2019 dari East Ventures, SMDV, Pavilion Capital, Agaeti Venture Capital, Insignia Ventures Partners, dan beberapa angel investor.
Menurut catatan Bisnis, pada 2020 terdapat 6 perusahaan rintisan di bidang ini yang memperoleh pendanaan total US$128 juta lebih atau sekitar Rp1,8 triliun yaitu, Hangry US$3 juta, Kopi Kenangan US$109 juta, YummyCorp US$12 juta, Mangkokku dan Haus! masing-masing US$2 juta, serta Greenly yang tidak disebutkan nilainya.