Ini Cara Kerja Robot Pendeteksi Virus Corona di Limbah

Novita Sari Simamora
Kamis, 18 Maret 2021 | 23:20 WIB
University of California menggunakan robot untuk mendeteksi virus corona (Covid-19).
University of California menggunakan robot untuk mendeteksi virus corona (Covid-19).
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk mendeteksi virus corona (Covid-19) di limbah secara cepat maka University of California, San Diego menciptakan robot.

Mengutip dari Medical Daily, Kamis (18/3/2021), peneliti mengumpulkan limbah dari autosampler di pabrik pengolahan air limbah utama San Diego, serta dari limbah yang telah diterapkan di lebih dari 100 lubang got di kampus University of California, San Diego, yang mengumpulkan sampel saluran pembuangan setiap 30 menit sepanjang hari.

“Kami menggunakan manik-manik magnetik kecil untuk memperkaya partikel virus. Adapun manik-manik nanomagnetik ini yang dirancang untuk mengikat virus,” seperti dikutip.

Selain itu, robot pendeteksi virus di limbah dilengkapi dengan kepala magnet khusus yang merobek manik magnet, dengan virus terpasang. Ini secara istimewa memancing keluar partikel virus, meninggalkan sisa sampah di sampel limbah.

“Menggunakan robot untuk mengotomatiskan proses konsentrasi limbah, maka bisa mendapatkan 24 sampel dalam 40 menit untuk setiap robot. Kemudian robot yang sama dapat mengekstrak RNA virus, memproses 96 sampel dalam 36 menit.”

Lalu, peneliti akan menggunakan reaksi berantai polimerase untuk mencari gen tanda SARS-CoV-2, seperti uji diagnostik klinis yang dijalankan laboratorium pada usap hidung pasien.

“Secara keseluruhan, sistem kami dapat memproses 96 sampel dalam 4,5 jam, secara dramatis mengurangi waktu dari spesimen hingga hasil,” seperti dikutip.

Penelitian dari San Diego menjadi satu-satunya studi air limbah virus corona dengan proses yang otomatis. Peneliti menggunakan teknik ini sebagai bagian dari pengawasan air limbah skala besar di kampus dan mengambil sampel di lebih dari 100 lokasi setiap hari. Distrik sekolah San Diego juga menggunakannya sebagai sistem peringatan dini.

“Kami sekarang menggunakan bagian pengurutan genom virus dari sistem kami untuk melacak kemunculan varian SARS-CoV-2 baru.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper