Lightspeed Ventures Jaring Startup Potensial asal Asean, Terutama Indonesia

Aziz Rahardyan
Rabu, 17 Maret 2021 | 18:19 WIB
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA - Lightspeed Ventures Partners berupaya menjaring perusahaan rintisan atau startup dari kawasan Asia Tenggara. 
 
Partner & Regional Head Lightspeed Venture Partners Akshay Bhushan mengungkap hal ini karena kawasan Asia Tenggara muncul sebagai pusat kewirausahaan yang paling maju di dunia dan telah menunjukkan potensi yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir.
 
Populasi digital di kawasan ini diperkirakan akan mencapai 310 juta pada 2020 dan pandemi Covid-19 telah mempercepat inovasi di komunitas startup, sehingga membuat investasi di ekosistem startup lebih tepat waktu.
"Kami mencari perusahaan di seluruh wilayah, tapi fokus utama kami adalah negara berkembang seperti Singapura dan Indonesia, karena dua negara ini bisa menjadi rumah bagi startup yang diakui secara global, dan diposisikan sebagai tempat ujian yang mendorong inovasi bagi lebih banyak startup berbasis teknologi," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (17/3/2021). 
 
Adapun, menurut Lightspeed, Indonesia dikenal sebagai penghubung startup internasional dan merupakan pasar yang bagus untuk pendekatan investasi karena banyak startup teknologi yang menarik. Pemerintah pun tampak mendukung penuh ekosistem ini, buktinya dengan pengembangan NextICorn atau Next Indonesian Unicorns. 
 
Tujuan utama Lightspeed terutama untuk mendukung pelaku usaha yang mencoba menyelesaikan masalah-masalah khas di Asia, lewat fintech, commerce, EdTech, hingga logistik. 
 
Lightspeed juga melihat model-model bisnis teknologi terkini dan berupaya mendukung perkembangannya, seperti tumbuh pesatnya konten-konten kreator lewat social selling atau video based influencer selling. 
 
"Daripada membatasi jumlah investasi, kami akan fokus untuk mendukung para founder yang berani membangun untuk Asia dan dunia, lewat dana global dan India yang tersedia, lebih dari US$4 miliar. Lightspeed sendiri saat ini mengelola aset sekitar US$10 miliar," ungkapnya. 
 
Sekadar informasi, perusahaan modal ventura yang fokus pada investasi tahap awal ini telah berkiprah lebih dari dua dekade, mendukung ratusan perusahaan dan ikut membangun 30 startup di seluruh dunia. 
 
Antara lain Snap, The Honest Company, GrubHub, Nest, Nutanix, AppDynamics, dan MuleSoft, serta mencakup SiliconValley, Israel, India, China, dan AsiaTenggara, yang telah meliputi Chilibeli, Grab, NextBillion AI, Shipper, dan Ula. 
 
Secara kinerja, Lightspeed pun berhasil mendapatkan keuntungan miliaran dolar lewat strategi exit antara lain Snapchat (IPO pada 2017), AppDynamics (diakuisisi oleh Ciscopada pada 2017), MuleSoft (IPO pada 2017), Nutanix (IPO pada 2016), dan Nimble Storage (IPO pada 2013).
 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper