Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Microsoft menegaskan pembangunan pusat data regional di Indonesia tidak akan lepas dengan upaya mereka dalam menjaga keamanan data pengguna.
President Director PT Microsoft Indonesia Hariz Izmee mengatakan hingga saat ini perusahaan telah memiliki lebih dari 90 lebih sertifikasi pemenuhan (compliance) untuk berbagai standar keamanan global dan kebutuhan industri sesuai dengan persyaratan hukum dan privasi.
“Di mana 95 persen dari 500 fortune company mempercayakan Microsoft Azure untuk bisnis mereka. Adapun, kami juga terus melakukan investasi di bidang keamanan siber secara global setiap tahunnya sebesar US$ 1 miliar,” katanya di agenda DevCon 2021 – Accelerating Indonesia’s Digital Economy yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Kamis (25/2/2021).
Dia melanjutkan perusahaan percaya privasi adalah hak asasi dasar manusia oleh karena itu pengguna akan terus menjadi pemegang kendali dari data mereka sepenuhnya.
Selain itu, dia menyebutkan perusahaan akan terus mematuhi setiap peraturan di Indonesia serta menyediakan penawaran kepatuhan yang lengkap terkait keamanan data masyarakat.
Untuk diketahui, pembangunan pusat data regional Microsoft akan dibangun di beberapa wilayah, di mana setiap zona akan memiliki satu atau lebih dari pangkalan data.
“Dengan lokasi fisik berbeda. Mempunyai sumber energi, pendinginan, dan jaringan mandiri untuk melindungi data pengguna,” ujarnya
Menurutnya, pembangunan infrastruktur pusat data sangat dibutuhkan untuk mempercepat adopsi teknologi digital di berbagai Industri.
Tidak hanya itu, Hariz menyebutkan pembangunan pusat data juga memenuhi aspek kelangsungan lingkungan, di mana Microsoft sudah menjadi carbon neutral sejak 2012 dan menambahkan komitmen untuk menjadi carbon negative pada 2030.
“Komitmen kami pada 2025 akan menghilangkan semua jejak karbon yang dihasilkan oleh kami sejak berdiri pada 1975 dan dengan menggunakan Microsoft Azure pengguna turut berkontribusi mengurangi 98 persen dampak karbon di lingkungan global dibandingkan menggunakan pusat data tradisional,” ujarnya.
Hariz mengatakan investasi dalam bentuk pembangunan azure data center region juga sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara
Menurut penelitian dari International Data Corporation (IDC), investasi pusat data Microsoft diharapkan dapat menumbuhkan pendapatan baru sebesar US$ 6,3 miliar dalam kurun 4 ke depan dari ekosistem penggunaan dan penyedia jasa
Selain itu, pemanfaatan komputasi awan diharapkan bisa menyumbangkan sekitar 60.000 lapangan kerja dalam 4 tahun ke depan.
“Kami memiliki komitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui 4 pilar utama yaitu inovasi teknologi, pelatihan keterampilan dan penciptaan lapangan kerja, modernisasi pendidikan, dan penggunaan teknologi untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat,” katanya.
Pada akhir 2021, dia meyakini akan tercapai 25 juta orang di Indonesia yang sudah mendapatkan pelatihan digital dari Microsoft.