Manfaat Jangka Panjang WiFi dalam Program Belajar Jarak Jauh

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 19 Februari 2021 | 07:47 WIB
Siswa Sekolah Dasar didampingi orang tua melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring pada hari pertama tahun ajaran baru 2020-2021 di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (13/7/2020)./ ANTARA FOTO/Feny Selly
Siswa Sekolah Dasar didampingi orang tua melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring pada hari pertama tahun ajaran baru 2020-2021 di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (13/7/2020)./ ANTARA FOTO/Feny Selly
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) menilai penggunaan WiFi untuk mendukung program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memberikan manfaat jangka panjang. Pemanfaatan infrastruktur WiFi yang telah terbangun tidak hanya dapat digunakan untuk PJJ saat pandemi, tetapi juga pascapandemi.

Ketua Umum Apjatel Muhammad Arif menilai penggunaan WiFi untuk mendukung program PJJ dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, sekaligus dalam mempercepat transformasi digital di Tanah Air.

Penggunaan WiFi juga mendorong penetrasi layanan internet tetap lebih dalam ke daerah-daerah yang belum terjangkau, sehingga masyarakat dapat menikmati akses internet cepat lebih baik. Di samping itu, infrastruktur WiFi yang bersifat fisik membuat biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah menjadi nampak, sehingga tidak terkesan sia-sia

“Kalau kuota internet kan menguap penggunaannya [sekali pakai] sedangkan WiFi lebih permanen sehingga tidak hanya bisa digunakan untuk PJJ namun juga untuk jangka panjang, untuk yang lainnya” kata Arif kepada Bisnis.com, Kamis (18/2/2021).

Arif menambahkan penggunaan WiFi untuk mendukung PJJ juga dapat memberi manfaat besar bagi para penyelenggara jasa internet – khususnya penyelenggara jasa kecil- yang bisnisnya terpukul oleh Pandemi Covid-19, seiring dengan banyaknya UMKM dan perkantoran yang tutup.

Alhasil, penggunaan WiFi untuk PJJ memberi manfaat bagi masyarakat, pemain jasa internet dan pemerataan penetrasi jaringan meningkat, mengingat saat ini penetrasi jaringan tetap masih sangat kecil sekitar 15 persen.

“Walaupun WiFi adalah nirkabel, namun ada infrastruktur pendukung nirkabel seperti serat optik. Jadi penetrasi internet cepat naik, jadi tidak hanya mendukung PJJ dengan kuota yang langsung habis namun bisa juga penetrasi,” kata Arif.

Arif menilai dengan skema WiFi untuk mendukung program PJJ, ketika pandemi berakhir, WiFi yang telah dibangun dapat digunakan untuk kepentingan lain, sehingga memberi manfaat jangkan panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper