Tri Indonesia Akui 5G Baru Hadir 3–5 Tahun Lagi di Indonesia

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 18 Februari 2021 | 08:25 WIB
Warga menggunakan smartphone berjalan melewati papan Taman 5G di markas Huawei Technologies Co. di Shenzhen, China, Rabu(22/5/2020).Bloomberg/Qilai Shen
Warga menggunakan smartphone berjalan melewati papan Taman 5G di markas Huawei Technologies Co. di Shenzhen, China, Rabu(22/5/2020).Bloomberg/Qilai Shen
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) sependapat dengan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) perihal implementasi 5G ‘sesungguhnya’ di Indonesia yang baru dapat terealisasi pada 2023–2025.

Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia Danny Buldansyah menilai implementasi 5G terbagi atas dua kategori. Pertama, 5G tahap awal, yaitu implementasi 5G dengan pemanfaatan spektrum frekuensi di bawah 100 MHz, yang menghasilkan kecepatan tinggi dan latensi rendah, namun di bawah standar 5G yang sesungguhnya.

Kedua, adalah implementasi 5G sesungguhnya, dengan pita frekuensi sebesar 100 MHz, yang memilki kriteria kecepatan sekitar 1–10 Gbps, latensi di bawah 1 milidetik dan dapat untuk menggerakan jutaan perangkat yang dihubungkan dengan internet (internet of things/IoT). Adapun, saat ini hingga 3–5 tahun ke depan, belum ada satu pun kasus yang benar-benar membutuhkan 5G yang sesungguhnya.

Begitu pun dari sisi spektrum frekuensi, kata Danny, kandidat spektrum frekuensi terdekat yaitu 700 MHz, yang rencananya dilelang pada 2022, kabarnya hanya memberikan pita frekuensi sekitar 35 MHzx2 untuk satu operator. Jumlah tersebut belum cukup untuk 5G sesungguhnya yang membutuhkan pita frekuensi minimal 100MHz.

Jumlah frekuensi yang digunakan oleh operator seluler saat ini juga belum ada yang menyentuh 100 MHz. Alhasil, ramalan 5G tiba di Indonesia 3–5 tahun lagi terbilang masuk akal.

“Saya setuju dengan XL Axiata, alasannya karena hingga saat ini belum ada satu operator pun yang mempunyai spektrum frekuensi yang cukup untuk menggelar 5G,” kata Danny kepada Bisnis.com, Rabu (17/2/2021).

Saat ini hanya terdapat dua operator seluler dengan spektrum frekuensi paling lebar dalam satu rentang pita frekuensi yang digunakan untuk beroperasi yaitu, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

Keduanya menggunakan spektrum sebesar 30 MHz di rentang pita frekuensi 2,3 GHz. Adapun Tri paling lebar menggunakan spektrum sebesar 15MHz di rentang pita frekuensi 2,1 GHz, XL Axiata dan Indosat, keduanya paling lebar menggunakan spektrum sebesar 22,5 MHz di rentang pita frekuensi 1800 MHz.

Danny menambahkan selain 700 MHz, kandidat spektrum 5G lainnya adalah di pita 3,5 GHz. Saat ini pita frekuensi tersebut masih digunakan oleh satelit milik PT Telkom Indonesia (persero) Tbk. (TLKM) dan tidak diketahui kapan akan berakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper