Clubhouse Aplikasi Kekinian yang Diuntungkan Oleh Waktu

Ika Fatma Ramadhansari
Rabu, 17 Februari 2021 | 12:20 WIB
Tampilan Aplikasi Clubhouse di App Store iPhone
Tampilan Aplikasi Clubhouse di App Store iPhone
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi berbasis audio yang diluncurkan Maret 2020 lalu di Silicon Valley, Clubhouse mendadak populer dan digunakan para artis.

Dikutip dari Aljazeera pada Rabu (17/2/2021), aplikasi yang muncul pada masa pandemi Covid-19 menjadi ruang yang cocok untuk membicarakan apa saja ketika tidak bisa bertemu secara langsung.

Obrolan Clubhouse bisa menjadi hal biasa, tetapi juga dapat diubah menjadi acara yang harus didengar jika seseorang yang terkenal muncul. Misalnya saat pendiri Facebook Mark Zuckerberg muncul di platform ini minggu lalu, berbicara tentang teknologi masa depan.

Bahkan CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk muncul di Clubhouse akhir bulan lalu untuk membicarakan tentang hiruk pikuk perdagangan GameStop.

Penampilan Musk, yang memiliki kapasitas "ruangan" maksimum 5.000 orang dengan cepat terisi penuh hingga ruang tambahan sekunder dibuka.

"Saya tidak masuk dalam ruangan. Namun seseorang yang masuk ke ruangan itu sedang melakukan streaming langsung di YouTube," kata Bobby Thakkar, managing partner di Ampersand Ventures yang juga pengadopsi awal Clubhouse.

Pada masa-masa awal, Thakkar menghabiskan 25 jam seminggu di Clubhouse, mengingat betapa sedikitnya kegiatan yang bisa dia lakukan saat lockdown diberlakukan di masa pandemi.

Saat Clubhouse pertama kali muncul Thakkar mengungkapkan semua orang saling kenal. Saat ini dia mengungkapkan lebih suka menggunakan chat room di mana dia hanya berbicara dengan teman-temannya atau tentang topik yang berhubungan dengan bisnisnya.

Aplikasi belum genap satu tahun ini awalnya diluncurkan untuk beberapa orang terpilih, tetapi sekarang telah digunakan oleh sekitar dua juta orang setiap minggu. Aplikasi ini berkembang pesat karena portabilitasnya.

"Clubhouse mendarat tepat waktu sebagai platform di mana orang dapat melampiaskan pikiran dan emosi mereka," ungkap David Bchiri, direktur perusahaan konsultan AS, Fabernovel.

Menurutnya adanya platform ini orang-orang jadi memiliki media untuk membicarakan tentang pandemi dan protes musim panas saat melawan ketidakadilan rasian di Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper