Gak Cuma Merger, Gojek-Tokopedia Juga Incar Valuasi Rp560 Triliun dari IPO

Aprianto Cahyo Nugroho
Rabu, 10 Februari 2021 | 18:09 WIB
Karyawan beraktivitas di dekat logo Tokopedia di Jakarta, Selasa (28/1). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktivitas di dekat logo Tokopedia di Jakarta, Selasa (28/1). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Gojek dan Tokopedia semakin dekat menuju rencana merger kedua perusahaan. Gabungan kedua perusahaan ini juga mengincar valuasi senilai US$40 miliar atau sekitar Rp560 triliun dengan kurs Rp14.000 per dolar AS.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (10/2/2021), kedua perusahaan rintisan (startup) unicorn di bidang teknologi tersebut tengah mendiskusikan sejumlah skenario dengan tujuan akhir mencatatkan saham perdana perusahaan gabungan atau initial public offering (IPO) di bursa saham saham Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.

Saat awal rencana merger ini terungkap Januari lalu, disebutkan bahwa perusahaan gabungan hasil merger akan bernilai sekitar US$18 miliar atau sekitar Rp252 triliun. Angka ini didasarkan oleh valuasi Gojek dan Tokopedia yang masing-masing bernilai US$10,5 miliar dan US$7,5 miliar saat itu.

Adapun salah satu sumber yang berbicara kepada Bloomberg mengatakan entitas hasil merger ini menargetkan valuasi antara US$35 miliar hingga US$40 miliar setelah go public nantinya.

Bila valuasi itu terwujud, entitas ini akan memiliki valuasi jauh di atas Grab yang memiliki valuasi sekitar US$14,5 miliar, berdasarkan data CB Insights.

Mega merger kedua perusahaan ini nantinya akan menciptakan perusahaan raksasa pemimpin sejumlah sektor teknologi di Indonesia, mulai dari internet, ride-hailing, pembayaran digital, belanja online hingga layanan pengiriman.

Adapun Salah satu skenario yang dipertimbangkan dalam merger ini adalah menggabungkan kedua perusahaan sebelum melakukan IPO di bursa AS dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara itu, rencana lainnya adalah membawa Tokopedia melantai di BEI terlebih dahulu sebelum melakukan merger dengan Gojek dan membawa entitas baru tersebut IPO di AS.

Hingga saat ini, kedua pihak juga belum memutuskan IPO yang dilakukan di AS melalui sistem IPO tradisional atau melalui jalur special purpose acquisition company (SPAC).

Berdasarkan poin dalam perjanjian merger tersebut, sebanyak 60 persen dari saham perusahaan merger akan dipegang oleh investor Gojek dan 40 persen lainnya oleh investor Tokopedia. Terlepas dari rasio kepemilikan saham, kedua pihak memasuki rencana merger ini dalam keadaan setara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper