McAfee: Keamanan Pribadi Makin Penting Sejalan Dengan Berubahnya Peran Teknologi

Bambang Supriyanto
Sabtu, 6 Februari 2021 | 18:20 WIB
McAfee/Istimewa
McAfee/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - McAfee Corp (Nasdaq: MCFE) hari ini mengumumkan temuan dari laporan terbaru mereka bertajuk 2021 Consumer Security Mindset Report yang mengungkap bahwa walaupun pola hidup digital masyarakat Indonesia terbentuk karena pandemi, mereka akan tetap melakukan sebagian besar aktivitas secara online, seperti aktivitas sosial (80%), pengantaran makanan secara online (53%), perbankan online (52%) dan berbelanja online (51%).

Seiring dengan meningkatnya aktivitas online, netizen Indonesia juga makin rentan terhadap serangan kejahatan siber. Secara khusus, 8 dari 10 (80%) orang Indonesia mengatakan bahwa mereka khawatir dengan adanya risiko serangan siber, dan 2 dari 5 (40%) responden merasa bahwa mereka tidak mampu mencegah serangan siber.

Hampir seluruh penduduk Indonesia (96%) ingin adanya lebih banyak inovasi dan akses ke produk atau layanan online, dan dengan semakin banyaknya konsumen yang beralih ke dunia digital, penjahat siber pun tertarik untuk memanfaatkan momen ini. Makin banyak waktu yang dihabiskan netizen Indonesia untuk berinteraksi secara online melalui berbagai aplikasi dan layanan, semakin besar pula risiko serangan siber (contoh: serangan siber pihak ketiga) dan ancaman (contoh: usaha phishing atau penipuan).

McAfee menemukan bahwa 81% responden Indonesia paling khawatir terhadap pencurian data keuangan pribadi. Sejumlah 80% responden juga khawatir bahwa informasi pribadi mereka, seperti tanggal lahir atau alamat, dapat diretas dan khawatir bahwa perangkat mereka akan disusupi dengan ransomware atau spyware.  

McAfee bekerjasama dengan MSI-ACI untuk mengadakan kuisioner online yang melibatkan 1.005 orang dewasa berusia di atas 18 tahun, dari 11 Desember hingga 23 Desember 2020 di Indonesia.

“Langkah pertama untuk menjaga diri dari serangan siber adalah mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan online dan kesehatan digital kita,” ujar Terry Hicks, ECP McAfee’s Consumer Business, dalam keterangan tertulis Sabtu (6/2/2021).

“Mencegah selalu lebih baik dari mengobati. Semua orang dapat melakukan kebiasaan online yang aman, mulai dari aplikasi yang diunduh, situs yang dikunjungi, sampai dengan email yang dibuka. Mengubah pola pikir dan perilaku adalah hal yang sangat penting dalam melindungi privasi dan identitas diri kita.”  

Kebiasaan Berbelanja

Kebiasaan berbelanja konsumen menunjukkan bagaimana mereka menjalani kehidupan digitalnya, dengan lebih dari dua pertiga (69%) responden mengatakan bahwa mereka telah membeli setidaknya satu perangkat terhubung pada 2020, sedangkan seperlima (14%) responden telah membeli tiga perangkat. Meskipun lebih dari 91% responden mengkhawatirkan keamanan saat online, hanya 57% responden yang mengambil tindakan pencegahan dengan membeli perangkat lunak keamanan, sementara hampir 1 dari 2 (44%) responden tidak pernah memeriksa tanggal kadaluarsa perangkat lunak keamanan mereka, sehingga membuka celah bagi ancaman serangan siber.

Terlebih lagi, orang-orang berusia 55 tahun-74 tahun merasa bahwa mereka tidak punya kemampuan untuk mencegah serangan dunia maya jika dibandingkan dengan kelompok usia muda yang berusia 18 tahun-24 tahun. Yang mengkhawatirkan, kelompok usia tersebut juga paling kecil kemungkinannya membeli solusi keamanan, di mana hanya 40% responden melakukannya tahun lalu, berbeda dengan 65% dari kelompok usia 18 tahun-34 tahun.  

Konsumen juga sudah merasa nyaman berbagi informasi di ranah online walaupun risikonya tinggi, terlebih dengan banyaknya layanan yang meminta data dan kontak pribadi.

Laporan McAfee menemukan bahwa 92% responden sudah mulai menggunakan fitur online yang dirancang untuk kemudahan atau kenyamanan sejak 2020, contohnya mengunduh aplikasi web atau seluler dibandingkan menggunakan situs desktop (62%), menggunakan fitur pemberitahuan atau notification melalui email atau SMS (55%), dan juga memilih untuk tetap masuk atau menggunakan fitur pengingat kredensial pengguna (44%).

Sejumlah 70% responden juga mengatakan bahwa mereka menggunakan dua atau lebih perangkat terhubung untuk beraktivitas online, yang semakin meningkatkan risiko serangan siber apabila perangkat tersebut tidak dilindungi.  

Selain lalai keamanan siber, netizen Indonesia juga mengaku tidak tahu apa tujuan peretas mengambil data mereka. Sekitar 1 dari 3 responden (35%) mengaku bahwa mereka tidak pernah tahu bahwa data mereka yang disimpan secara online bernilai tinggi. Hal ini lebih sering ditemui pada responden berumur 55 tahun-74 tahun, di mana sekitar 59% dari kelompok tersebut tidak tahu nilai dari data mereka, dibandingkan dengan 25% responden lain yang berumur 18 tahun-34 tahun.

Peretas atau hackers selalu mencari cara untuk memanfaatkan orang lain demi mendapatkan keuntungan, dan data identitas seseorang sangat berharga karena dapat dijual dengan harga yang tinggi. Hampir semua masyarakat Indonesia (96%) mengatakan bahwa mereka akan lebih proaktif untuk melindungi data pribadi mereka, jika tahu bahwa data tersebut dapat diperdagangkan.

Beberapa cara untuk menjaga keamanan pribadi di Internet, yakni:  

  • Gunakan autentikasi multi-faktor (multi-factor authentication) untuk memeriksa kembali keaslian pengguna digital dan menambahkan lapisan keamanan untuk melindungi data dan informasi pribadi
  • Terhubung ke akses internet dengan hati-hati. Jika Anda harus melakukan transaksi dengan WiFi umum, gunakan Virtual Private Network (VPN) seperti McAfee® Safe Connect untuk membantu Anda tetap aman saat online
  • Jelajahi internet dengan keamanan tambahan gunakan alat bantu seperti McAfee WebAdvisor untuk memblokir malware dan situs phishing yang berbahaya
  • Lindungi identitas pribadi Anda dan informasi pribadi lainnya dengan menggunakan McAfee Identity Theft Protection yang juga membantu Anda memulihkan informasi jika identitas Anda diretas

 

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper