Bisnis.com, JAKARTA – Alibaba Cloud, perusahaan komputasi awan asal China, mencatatkan pendapatan senilai US$2,47 miliar atau setara dengan Rp34,6 triliun pada 2020.
Pendapatan tersebut meningkat 50 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, didorong oleh pertumbuhan yang kuat dalam pendapatan dari pelanggan di industri Internet dan ritel serta sektor publik.
Chairman dan CEO Alibaba Daniel Zhang mengatakan Alibaba Cloud mencatatkan pertumbuhan yang gemilang pada 2020, yang menandakan besarnya potensi pasar komputasi awan di dunia.
Dia meyakini bahwa pasar komputasi awan masih pada tahap awal, karena penerapan inteligensi data dan permintaan untuk daya komputasi akan segera menjadi hal yang lazim diterapkan di semua sektor industri.
“Kami akan memanfaatkan keunggulan istimewa Alibaba Cloud dalam teknologi dan inteligensi data, sambil terus berinvestasi untuk pertumbuhan," kata Zhang dalam siaran pers, Kamis (4/2/2021).
Zhang mengatakan selama Festival Belanja Global 11.11, Alibaba Cloud menyediakan infrastruktur komputasi awan yang sangat terukur, andal, dan aman, yang pada puncaknya dapat memproses sebanyak 583.000 pesanan per detik.
Sejak Alibaba memigrasikan bisnis e-commerce ke komputasi awan setahun yang lalu, bisnis dagang el, Alibaba sekarang dapat membuat, meningkatkan, dan menerapkan dengan mulus pendekatan cloud native.
“Kemampuan ini sangat penting selama festival, membantu Alibaba meningkatkan efisiensi operasi dan memastikan kelangsungan bisnis,” kata Zhang.