Bisnis.com, JAKARTA - Batu antariksa asteroid yang dikenal sebagai 2020 TB12 akan terbang melewati Bumi pada 1 Februari.
NASA telah mengungkapkan asteroid itu memiliki panjang 145 meter, atau seukuran dua kali lebih besar dari Boeing 747 71 meter.
Asteroid itu melaju melalui tata surya dengan kecepatan mengejutkan, lebih dari 32.000 kilometer per jam dengan jaraknya 6,8 bulan (LD). Demikian dilansir dari Express.
LD adalah jarak antara Bumi dan Bulan, atau 384.317 kilometer. Jadi 6,8 LD lebih dari 2,6 juta kilometer.
Meskipun demikian, itu cukup dekat bagi NASA untuk menganggapnya sebagai objek dekat Bumi (NEO).
NASA mengatakan di situs web Jet Propulsion Laboratory (JPL): "NEO adalah komet dan asteroid yang telah didorong oleh tarikan gravitasi planet terdekat ke dalam orbit yang memungkinkan mereka memasuki lingkungan Bumi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa asteroid ini diperkirakan tidak akan menghantam Bumi kita saat melintas
Asteroid ini dianggap aman dan sistem pelacakan NASA telah mengesampingkan semua kemungkinan bahaya.
Istilah 'berpotensi berbahaya' tidak berarti bahwa asteroid menjadi ancaman langsung bagi Bumi.
Sebaliknya, ini mengacu pada sentimen bahwa di suatu tempat di masa depan tata surya, sebuah asteroid dapat bertabrakan dengan Bumi.
Ada beberapa faktor tidak diketahui yang dapat mempengaruhi jalur asteroid di masa depan, termasuk tarikan gravitasi benda langit lain di tata surya.
NASA mengatakan: "Potentially Hazardous Asteroids (PHA) saat ini didefinisikan berdasarkan parameter yang mengukur potensi asteroid untuk melakukan pendekatan dekat yang mengancam ke Bumi.
“Secara khusus, semua asteroid dengan jarak persimpangan orbit (MOID) minimum 0,05 au atau kurang dianggap PHA.”