XL Minta Tarif Sewa Jaringan Telekomunikasi MRT Diturunkan

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 19 Januari 2021 | 15:02 WIB
Penumpang berada di dalam MRT Jakarta, di Jakarta, Senin (6/4/2020). Pasca diterbitkannya Permenkes tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19, moda transportasi MRT, KRL, LRT, dan Transjakarta mulai dilakukan pembatasan armada dan jam operasional. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Penumpang berada di dalam MRT Jakarta, di Jakarta, Senin (6/4/2020). Pasca diterbitkannya Permenkes tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19, moda transportasi MRT, KRL, LRT, dan Transjakarta mulai dilakukan pembatasan armada dan jam operasional. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk. (EXCL) berharap operator Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta menurunkan tarif sewa infrastruktur jaringan telekomunikasi di lintasan dan stasiun.

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan saat ini perseroan sedang mengkaji ulang mengenai penyewaan kapasitas di lintasan MRT. Adapun, investasi yang digelontorkan, tidak sesuai dengan pendapatan yang dikantongi.

XL berharap terdapat kebijakan dari pihak operator MRT untuk dapat memberian fleksibilitas penyesuaian biaya yang dibebankan kepada perseroan. mengingat beban biaya sewa yang diberikan saat ini sangat tinggi dan belum ada perubahan/penyesuaian yang signifikan.

Ayu mengatakan MRT merupakan layanan publik bagi masyarakat sehingga diharapkan layanan telekomunikasi bagi masyarakat pengguna MRT juga dapat tetap tersedia dengan baik.

“Dan disisi yang lain operator penyelenggara layanan telekomunikasi juga tidak mengalami kerugian,” kata Ayu kepada Bisnis.com, Selasa (19/1/2021).

Sekadar informasi, saat MRT mulai beroperasi pada 2019, pengelola menetapkan harga sewa perangkat pasif di enam stasiun bahwa tanah MRT. Adapun, tarif yang dipasang oleh pengelola MRT untuk dua tahun pertama senilai Rp3,5 miliar hingga Rp4 miliar per operator untuk kapasitas sebesar 600 Mbps.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan XL selama 1 tahun menggunakan infrastruktur jaringan telekomunikasi di MRT melalui mekanisme sewa, kata Ayu, biaya sewa yang diberikan terlalu mahal, memberikan dampak dan hasil yang memberatkan secara finansial XL.

“Karena dari sisi biaya investasi dan operasional sangat tinggi dan disatu sisi yang lain pendapatan yang dihasilkan dari penyediaan infratruktur tersebut belum sesuai yang diharapkan,” kata Ayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper