WhatsApp Dipanggil Kominfo, Hi App Incar 700.000 Pengguna Baru

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 11 Januari 2021 | 15:26 WIB
Sejumlah remaja menggunakan ponsel saat berkomunikasi di Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/4/2020)./ANTARA FOTO-Septianda Perdana
Sejumlah remaja menggunakan ponsel saat berkomunikasi di Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/4/2020)./ANTARA FOTO-Septianda Perdana
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hello Kreasi Indonesia (Hi App) optimistis bisa bergerak lebih agresif pada tahun ini dengan menargetkan 700.000 pengunduh pada 2021.

Managing Director Hello Kreasi Indonesia Michelle Kusuma mengatakan dalam jangka pendek, perseroan menargetkan 2.000--4.000 unduhan per hari, dengan estimasi pada 2021 terdapat lebih dari 700.000 pengunduh aplikasi Hi App. Salah satu strategi yang disiapkan adalah mengeluarkan fitur-fitur inovatif bagi pengguna.

“Fitur-fitur inovatif yang belum pernah dilakukan aplikasi lain di Indonesia hingga saat ini. Kami juga sangat berfokus pada data dalam membuat keputusan strategis untuk mendukung pertumbuhan Hi App,” kata Michelle kepada Bisnis.com, Minggu (10/1/2021).

Michelle menambahkan melalui data yang dihimpun, perseroan dapat mempelajari karakteristik pasar dan perilaku pengguna di Indonesia lebih baik daripada kompetitor, sehingga keputusan yang diambil memiliki probabilitas keberhasilan yang lebih tinggi.

Misalnya, sebut Michelle, untuk menentukan fitur mana yang akan dikembangkan, perseroan melakukan survei dan wawancara dengan berbagai kelompok orang, seperti dari pekerja informal yang kehilangan pekerjaan selama pandemi hingga profesional dengan jadwal bekerja dari rumah yang padat.

“Kami berupaya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah komunikasi yang dihadapi sesuai dinamika yang terjadi saat ini,” kata Michelle.

Hi App juga berupaya menjalin kolaborasi dengan komunitas-komunitas sesuai dengan segmentasinya, sehingga para pengguna dapat mencoba dan merekomendasikan Hi App ke orang-orang di sekitarnya.

Dia berencana mengembangkan fitur premium yang dapat digunakan untuk pengguna individu dan pemilik bisnis untuk mempermudah alur komunikasi untuk pengguna atau kelompok dalam jumlah besar. Fitur ini juga merupakan salah satu cara dalam melakukan monetesisasi melalui aplikasi pesan.

Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana memanggil pengelola aplikasi Facebook dan WhatsApp perihal kebijakan baru pengelolaan data privasi yang melibatkan pihak ketiga.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan dalam pertemuan nanti, Kemenkominfo akan meminta kepada pihak pengelola menjelaskan alasan pengelolaan data yang melibatkan pihak ketiga dalam hal ini Facebook. Masyarakat yang tidak ingin tunduk terhadap kebijakan baru WhatsApp untuk beralih ke aplikasi lain yang diyakini lebih aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper