Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan di bidang edutech (teknologi pendidikan) dinilai makin cerah pada 2021.
Pendiri Asosiasi Digital Kreatif Indonesia (Aditif) Saga Iqranegara mengatakan peluang kebutuhan belajar secara daring yang masih berjalan justru membawa berkah untuk startup edukasi.
“Bahkan, setelah pandemi pulih, saya cukup yakin masyarakat masih akan mengadopsi teknologi pembelajaran. Pandemi yang berlangsung lama ini akan mengubah pola belajar kita,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (7/1/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan masih banyak pasar potensial yang belum disentuh oleh startup edutech, salah satunya daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) yang bila dimaksimalkan dapat meningkatkan jumlah pengguna cukup signifikan.
“Saya bisa perkirakan [pertumbuhan jumlah pengguna] tumbuh hingga 3 digit atau min [minimal] 100 persen,” katanya.
Saga melanjutkan bahwa para pemain wajib memiliki strategi untuk digencarkan agar dapat memimpin pasar pada awal 2021. Menurutnya, mereka bisa dengan memperbanyak konten pembelajaran atau memberikan gagasan dengan kemasan lainnya.
“Harus ada strategi karena tantangan pada 2021 ini persaingan pastinya akan makin tinggi dengan munculnya pemain baru di pasar edutech,” kata Saga.