Bisnis.com, JAKARTA – Rencana PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) untuk menempatkan satelit berteknologi High Throughput Satellites (HTS) melalui anak usahnya, PT Telkom Satelit Indonesia, diyakini dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap satelit milik asing.
Ketua Umum Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) Hendra Gunawan mengatakan hadirnya satelit HTS baru dari Telkomsat dapat menambah kapasitas satelit nasional.
Kapasitas tambahan dibutuhkan mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas. Akses internet melalui serat optik dan seluler tak cukup untuk menjangkau kondisi geografis Indonesia yang luas sehingga dibutuhkan satelit tambahan khusus internet.
“Dampaknya juga dapat mengurangi ketergantungan kepada satelit asing. Sebagai negara kepulauan satelit berperan penting untuk pemerataan ICT di Indonesia,” kata Hendra kepada Bisnis, Rabu (6/1/2021).
Hendra mengungkapkan merujuk pada data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), sampai dengan 2030 kebutuhan kapasitas satelit Indonesia diproyeksikan mencapai 900 Gbps atau 0,9 Tbps.
Saat ini satelit nasional hanya dapat menyuplai kapasitas data sekitar 20 Gbps – yang berasal dari satelit HTS dan konvensional- dan baru akan ada tambahan kapasitas pada 2023 sebesar 150 Gbps dari Satelit Multifungsi Satria.
“Jika operator nasional tidak mengambil peluang ini, maka akan diambil oleh operator luar,” kata Hendra.
Assi pun menyambut baik langkah strategis pemerintah dalam mengamankan satelit Indonesia di slot orbit 113 BT dan telah menetapkan PT Telkom Satelit Indonesia, anak usaha Telkom, sebagai pengguna baru filing tersebut melalui proses seleksi.
PT Telkom Satelit Indonesia merupakan salah satu anggota Assi sehingga Assi bersama dengan pemerintah akan melakukan pemantauan dan pengawalan terhadap proses yang akan dilakukan oleh Telkomsat.
Tujuan dari pemantauan tersebut adalah untuk memastikan satelit dapat ditempatkan di slot orbit 113 BT sebelum 31 Desember 2024 sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan oleh ITU.
“Assi yakin dan percaya, bahwa PT Telkom Satelit Indonesia yang sudah berpengalaman dalam proses pengadaan dan operasional satelit dapat memenuhi batas waktu tersebut,” kata Hendra.