Indosat (ISAT) & Tri Merger, XL Axiata dan Smartfren Terancam!

Leo Dwi Jatmiko
Minggu, 3 Januari 2021 | 13:23 WIB
Merger/Ilustrasi
Merger/Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat telekomunikasi menilai PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smarfren Telecom Tbk. berada dalam posisi yang kurang menguntungkan pada tahun ini, seandainya konsolidasi antara PT Hutchison 3 Indonesia dan PT Indosat Tbk (ISAT) terealisasi.

Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi mengatakan upaya konsolidasi antara Indosat dan Tri Indonesia akan menjadi pengubah permainan di industri telekomunikasi. Konsolidasi dapat membuat industri makin sehat dan menjawab kebutuhan kekurangan frekuensi terutama untuk penggunaan teknologi baru.

Adapun jika konsolidasi Indosat dan Tri terjadi, akan menjadi ancaman bagi XL Axiata dan Smartfren. Pasalnya, dari sisi layanan pemanfaatan frekuensi secara bersama akan membuat layanan keduanya makin optimal.

“Mau tidak mau harus ada upaya pendekatan kedua operator untuk juga berkonsolidasi atau akan hadapi tantangan kompetisi yang makin berat. Tidak ada pilihan lain bagi keduanya terutama bagi Smartfren,” kata Heru kepada Bisnis.com, Sabtu (3/1/2021).

Sementara itu, Chief of Marketing Jarvis Asset Management, Kartika Sutandi mengatakan seandainya merger terealisasi, maka secara ongkos penggelaran jaringan dan penggunaan spektrum akan terjadi efisiensi.

Kartika menilai bahwa realisasi konsolidasi keduanya, akan memacu XL dan Smartfren untuk melalukan hal yang sama, agar tercipta persaingan yang makin sehat di industri telekomunikasi dan juga meringankan beban keduanya dalam gelar jaringan khususnya di desa-desa non-3T.

“Kalau sendirian [gelar jaringan] pasti susah, kalau bergabung jadi mudah, karena biayanya mahal,” kata Kartika.

Sekadar catatan, saat ini Tri menggunakan frekuensi sebesar 35 MHz yang tersebar di 1800 (10 MHz), 2100 MHz (15 MHz) dan 2300 MHz (10 MHz). Adapun, Indosat menggunakan frekuensi sebesar 47,5 MHz yang tersebar di 850 (2,5 MHz), 900 (10 MHz), 1800 (20 MHz) dan 2100 MHz (15 MHz).

Gabungan keduanya akan menghadirkan frekuensi sebesar 30 MHz di pita 1800 MHz dan 2100 Mhz. Jumlah tersebut akan meningkatkan kualitas layanan 4G di kedua pita tersebut.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper