Pasar Pangkalan Data RI Bisa Naik 22,3 Persen

Akbar Evandio
Rabu, 16 Desember 2020 | 06:21 WIB
Data Center/watblog.com
Data Center/watblog.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Firma riset dan konsultasi independen, Structure Research memproyeksikan pasar pangkalan data akan terus bertumbuh dengan CAGR sebesar 22,3 persen pada lima tahun ke depan. 

Managing Director Structure Research Philbert Shih menilai industri data center Indonesia masih berada di tahap awal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura.

Namun, Indonesia berpotensi menjadi pasar cloud dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) naik 22,3 persen per tahun selama lima tahun ke depan.

“Teknologi cloud yang tumbuh secara eksponensial seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi digital akan mendorong permintaan dan pertumbuhan fasilitas hyperscale baru di Indonesia,” katanya lewat diskusi virtual, Selasa (15/12/2020).

Dia pun mengimbau agar operator pangkalan data di Indonesia perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan volume data serta dalam memenuhi ekspektasi pasar yang semakin meningkat terhadap pengalaman digital yang seamless.

“Peluang besar menanti di depan. Teknologi awan yang tumbuh secara eksponensial seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi digital, menuntut operator data center untuk menyediakan infrastruktur yang siap melayani awan,” ujarnya. 

Dia pun menyebutkan untuk total pasar Jakarta, kapasitas yang akan terbangun pada 2025 diproyeksikan mencapai 198,5 Megawatts (MW), dengan kapasitas maksimum 236,3 MW.

“Keuntungan ini tidak diragukan lagi akan mendorong permintaan dan pertumbuhan fasilitas hyperscale baru ini di Indonesia. Saat ini, Indonesia sudah memiliki DCI Indonesia untuk memenuhi permintaan dari hyperscale yang akan masuk ke pasar,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa porsi pasar colocation data center hyperscale diharapkan tumbuh pada CAGR lima tahun sebesar 43,5 persen antara tahun 2020—2025.

“Riset dan tren ini menunjukkan Indonesia sebagai hotspot untuk investasi pangkalan data skala besar dalam lima tahun ke depan, didorong oleh peningkatan adopsi awan. Masuknya Google, Alibaba, dan AWS ke Indonesia juga menunjukkan bahwa pemain global melihat dan menyadari bahwa Indonesia merupakan pasar yang berpotensi,” kata Philbert.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper