Percepatan Transformasi Digital, Menkominfo: Butuh Kolaborasi

Rio Sandy Pradana
Jumat, 11 Desember 2020 | 16:34 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR di Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR di Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membuka peluang kolaborasi dan kemitraan multipihak dalam mengoptimalkan pertumbuhan sektor komunikasi dan informatika sebagai upaya pemulihan kondisi keuangan Indonesia usai pandemi Covid-19.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan pemerintah membuka peluang untuk kerja sama teknis yang nyata guna mendorong percepatan transformasi digital. Hal tersebut diucapkan saat menjadi pembicara dalam United States – Indonesia Investment Virtual Summit 2020: Partners in Recovery dari Jakarta.

“Dalam menjajaki opsi baru solusi teknologi, Kementerian Kominfo kini menantikan kerja sama teknis yang nyata, terutama dalam hal infrastruktur digital dan pengembangan talenta digital,” kata Johnny dalam siaran pers, Jumat (11/12/2020).

Dia menambahkan pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan perlindungan warga negara dan pemulihan kondisi keuangan Indonesia. Termasuk dengan memberikan kesempatan kerja, mendorong substitusi impor, memberdayakan UMKM dan credit unions, mendorong investasi dan pasar saham, dan tentu saja, menjaga keseimbangan pembayaran.

Menurutnya, kemitraan tersebut dapat terwujud melalui komitmen konkret dalam membantu para startup dan UMKM kami untuk mengadopsi solusi teknologi dalam kegiatan bisnisnya, dengan dukungan skema pendanaan yang diperlukan.

Dia mengakui tahun ini sangat menantang, tetapi masih ada peluang sesuai hasil survei Amcham dan Economic Research Institute for Asean and East Asia (ERIA) yang sebagian besar perusahaan mengantisipasi bahwa pandemi akan terus berdampak hingga setidaknya Q2/2021.

“Akhirnya ada cahaya di ujung terowongan. Penelitian vaksin menjanjikan dengan efektivitas hampir 90 persen, memberi kami harapan bahwa ini akan membantu menstabilkan bisnis dalam normal baru pada Q2/2021 atau setelahnya,” ujarnya.

Johnny menuturkan pada masa-masa sulit ini, setiap negara akan membutuhkan lebih banyak sumber daya, kepercayaan, dan mobilitas ekonomi yang lebih tinggi. Semua itu akan membantu ekonomi pulih lebih cepat dan bangkit kembali lebih kuat.

“Ke depan, pemerintah Indonesia menyambut baik kolaborasi baru dengan Kamar Dagang Amerika dan sektor swasta di sini dalam semangat partners in recovery,” katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper