Bisnis.com, JAKARTA - Virus Corona baru penyebab Covid-19 telah menyebabkan pandemi penyakit yang masih berlangsung hingga sekarang. Para peneliti terus berupaya mencari tahu asal usul dari virus dan menemukan bahwa sebuah gua kelelawar di China menjadi rumah bagi ratusan virus lain.
Sebelumnya, para peneliti memperkirakan bahwa Virus Corona jenis baru ini berasal dari pasar makanan laut di Wuhan. Pemerintah China melaporkan secara resmi kepada World Health Organisation (WHO) bahwa kasus pertama yang dikonfirmasi telah didiagnosis pada 8 Desember.
Akan tetapi, sebuah laporan setelahnya mengklaim kasus paling awal dapat ditelusuri lebih lama lagi, hingga ke 17 November 2019. Para ilmuwan masih terus mempelajari virus tersebut, dengan harapan dapat menghasilkan vaksin, tetapi sebagian besar ahli sekarang setuju bahwa vaksin itu berasal dari kelelawar, sebelum ditularkan ke manusia melalui inang perantara seperti trenggiling.
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) adalah penyakit pernapasan virus yang berasal dari zoonosis yang disebabkan oleh Virus Corona, dan jenis yang pertama kali diidentifikasi muncul selama wabah 2002-2004. Pada akhir 2002, kasus penyakit mirip pneumonia yang misterius mulai terjadi di Provinsi Guangdong, China tenggara.
Ilmuwan menemukan virus yang secara genetik mirip pada musang yang dijual di pasar hewan Guangdong. Survei selanjutnya mengungkapkan sejumlah besar Virus Corona terkait SARS yang beredar di kelelawar tapal kuda China - menunjukkan bahwa jenis yang mematikan mungkin berasal dari mamalia, dan kemudian melewati musang sebelum mencapai manusia.
Untuk menyelesaikan kasus ini, penelitian anyar dari tim yang dipimpin oleh Shi Zheng-Li dan Cui Jie dari Institut Virologi Wuhan di China mengambil sampel ribuan kelelawar tapal kuda di berbagai lokasi di seluruh negeri.
Cui mengatakan kepada Nature bahwa pekerjaan yang paling menantang adalah menemukan gua yang biasanya berada di daerah terpencil. Setelah menemukannya di Yunnan, barat daya China, di mana jenis Virus Corona tampak mirip dengan versi manusia, peneliti menghabiskan 5 tahun memantau kelelawar yang hidup di sana.
Mereka mengambil sampel kotoran kelelawar liar dan menemukan bahwa hewan-hewan yang ada di gua tersebut adalah pembawa ratusan jenis Virus Corona. Mereka mengurutkan genom 15 galur virus dari kelelawar dan menemukan galur tersebut mengandung potongan genetik yang juga merupakan versi manusia.
Meski tidak ada satu pun kelelawar yang memiliki jenis virus SARS yang sama seperti pada manusia, analisis menunjukkan bahwa jenis tersebut sering bercampur. Kwok Yung Yuen, ahli virus dari Universitas Hong Kong mengatakan strain virus manusia mungkin muncul dari percampuran tersebut.
Baca Juga Mengenal Obat Covid-19 Remdesivir |
---|
"Para penulis harus diberi selamat karena mengonfirmasi apa yang telah dicurigai sebelumnya [tentang Virus Corona]," katanya seperti dikutip Express UK, Sabtu (3/10/2020).
Changchun Tu, ahli virologi yang memimpin Laboratorium Referensi OIE Rabies di Changchun, China mengatakan bahwa hasil tersebut hanya 99 persen persuasif.
Dia meminta para ilmuwan untuk menunjukkan konfirmasi di laboratorium, bahwa strain SARS manusia dapat berpindah dari kelawan ke hewan lain.
"Jika ini bisa dilakukan, buktinya akan sempurna," tandasnya.