Protokol Kesehatan Tak Cukup Tingkatkan Minat Naik Ojol

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 15 September 2020 | 17:10 WIB
Dua orang pengemudi ojek online berbincang di Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ANTARA - M Risyal Hidayatn
Dua orang pengemudi ojek online berbincang di Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ANTARA - M Risyal Hidayatn
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amsevindo) menilai langkah yang dilakukan Gojek dan Grab untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19 telah cukup optimal. Sayangnya, masyarakat masih kurang nyaman dan memilih menggunakan moda tranportasi lain.

Bendahara Amsevindo Edward Ismawan Chamdani mengatakan bisnis transportasi daring atau ride hailing terkena dampak secara langsung karena aktivitas work from home (WFH) dan preferensi modal transportasi yang dianggap kurang aman dari penularan Covid-19.

Menurutnya, dengan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), akan memberi dampak makin dalam bagi pelaku bisnis transportasi daring seperti Gojek atau Grab, khususnya transportasi roda dua. Meski demikian, Gojek dan Grab telah melakukan mitigasi penurunan transaksi dan dampak ke mitra dengan cukup baik dan terstruktur secara program dan eksekusi.

Hanya saja tidak bisa dipungkiri dampak terhadap beberapa segmen bisnis telah terlalu dalam dan lama, sehingga tidak memungkinkan untuk dipertahankan.

“Pengurangan maupun pemindahan segmen bisnis harus dilakukan,” kata Edward kepada Bisnis.com, Selasa (15/9/2020).

Dia menambahkan untuk memitigasi penurunan transaksi, Gojek dan Grab hakikatnya sudah membuat partisi plastik batas pengemudi dan penumpang dengan harapan penumpang lebih nyaman dan aman dari resiko penularan.

Namun dikarenakan trafik berkurang karena WFH dan modal transportasi lain yang dirasakan aman lebih populer, langkah tersebut belum memberikan dampakn yang siginifikan terhadap bisnis tranportasi daring.

“Kondisi layanan ini baru akan kembali setalah pandemi mereda baik karena sudah ditemukan vaksin atau kondisi yang sudah lebih kondusif,” kata Edward.

Sementara itu, Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan bahwa pandemi memberi dampak bagi seluruh lapisan masyarakat serta berbagai bisnis secara global.

Dengan kondisi yang terus berubah dan tidak pasti ini, kata dia, perseroan terus melakukan penyesuaian dan juga inovasi untuk menjaga kelangsungan bisnis.

Sebagai bisnis yang terdiversifikasi, Grab kemudian fokus memperkuat layanan pengantaran kami (GrabFood, GrabExpress, Groceries, GrabAssistant, GrabMart). Layanan ini adalah layanan yang dibutuhkan pada masa PSBB.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper