Bisnis.com, JAKARTA - Kulminasi Matahari akan kembali terjadi pada bulan September ini. Pada saat Kulminasi matahari akan tepat di titik Zenith.
Fenomena hari tanpa bayangan menurut penjelasan Pussain Lapan terjadi karena Indonesia terbentang dari 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan dan membelah garis khatulistiwa.
Dengan lokasi geografis seperti ini, Matahari akan berada di atas Indonesia ketika tengah hari pada bulan September-Oktober. Ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak berongga ketika tengah hari, sehingga fenomena ini dapat disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan.
Hari tanpa bayangan terjadi dua kali setahun untuk kota-kota yang terletak di antara Garis Balik Utara (Tropic of Cancer; 23,4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn; 23,4 derajat Lintang Selatan). Sementara, untuk kota-kota yang terletak tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan akan mengalami hari tanpa bayangan hanya sekali setahun yakni ketika Solstis Juni (21/22 Juni) maupun Solstis Desember (21/22 Desember). Di luar wilayah tersebut, Matahari tidak akan berada di Zenit ketika tengah hari sepanjang tahun.
Untuk waktu dan tanggal Kulminasi Matahari akan berbeda di setiap wilayah Indonesia.
Berikut tanggal terjadinya hari tanpa bayangan di Indonesia dikutip dari akun instagram Pussain Lapan :