Migrasi Siaran TV Analog ke Digital, Ini Saran ATVSI

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 31 Agustus 2020 | 21:25 WIB
Nonton televisi/Ilustrasi-Imgbuddy
Nonton televisi/Ilustrasi-Imgbuddy
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) meminta pemerintah menimbang matang-matang mengenai rencana pengalihan siaran analog ke digital (analog switch off/ASO) di tengah pandemi Covid-19, termasuk melalui skema siaran simulcast.

Wakil Ketua I ATVSI, Neil Tobing mengatakan bahwa ATVSI mendukung penuh migrasi digital penyiaran free to Air (FTA) Indonesia, dalam memenuhi keinginan pemirsa atas konten-kontan yang berkualitas.

Hanya saja, lanjutnya, migrasi digital harus dilakukan secara terencana mengingat Indonesia adalah negara dengan pemain TV FTA terbanyak di dunia sebelum migrasi ke digital.

Selain itu, sambungnya, untuk menggelar siara digital dibutuhkan investasi yang besar untuk pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan dan pedalaman.

“Penonton Indonesia yang berjumlah 52 juta rumah tangga juga 90 persen nya masih menggunakan televisi tabung, sehingga diperlukan ­Set-Top-Box [STB] agar penduduk tersebut dapat menikmati siaran digital,” kata Neil kepada Bisnis.com, Senin (31/8/2020).

Neil menambahkan bahwa hingga saat ini belum pernah ada peta jalan migrasi digital yang disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan.

Adapun mengenai tanggal ASO yang diusulkan dan diselipkan di dalam RUU Omnibus Law, menurut Neil, itu merupakan rencana yang tidak diimplementasikan.

Dia mengatakan bahwa saat ini baru ada 12 propinsi yang secara infrastruktur digital sudah siap, sedangkan 22 provinsi sisanya belum memiliki konsep yang jelas.

“Belum diketahui pola pembangunannya, siapa operator mux nya dan lain sebagainya,” kata Neil.

Neil menambahkan pembangunan infrastruktur di 22 propinsi diperkirakan akan memakan waktu 1-1,5 tahun, dengan kemungkinan lebih lama lagi dengan melihat kondisi ekonomi Indonesia yang menuju resesi akibat pandemi dan turunnya daya beli masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper