Bisnis.com, JAKARTA - Pengguna perangkat Android Huawei nampaknya bisa kembali bernafas lega. Huawei telah mengonfirmasi bahwa perangkatnya akan terus menerima pembaruan perangkat lunak dan keamanan setelah lisensi Android-nya ditarik oleh Google.
Seperti diketahui, Google berhenti menyediakan perangkat lunak non-publik kepada perusahaan untuk mematuhi daftar hitam pemerintah Amerika Serikat (AS), termasuk Huawei.
Perusahaan diberikan bantuan sementara yang memungkinkannya menyediakan pembaruan perangkat lunak untuk telepon yang ada lewat lisensi umum sementara. Ponsel yang diluncurkan setelah larangan perdagangan hadir dengan versi open-source Android dan tidak memiliki layanan dan aplikasi utama.
Lisensi umum sementara kedaluwarsa baru-baru ini menimbulkan spekulasi bahwa ponsel Huawei dan Honor yang lebih lama akan berhenti menerima pembaruan Android dari Google.
Melansir Phone Arena pada Rabu (19/8/2020), Huawei mengatakan bahwa ponsel yang dirilis sebelum dimasukkan ke daftar entitas tidak terpengaruh dan akan terus mendapatkan pembaruan.
Sedangkan untuk perangkat baru yang tidak menampilkan Layanan Seluler Google (GMS), pembaruan akan dikelola melalui App Gallery Huawei.
Google sebelumnya mengatakan akan terus memberikan pembaruan selama pemerintah mengizinkannya. Tidak ada indikasi dari pihaknya bahwa itu akan terus mengirimkan pembaruan sekarang karena lisensi umum sementara telah kedaluwarsa.
Departemen Perdagangan baru-baru ini mengatakan bahwa lisensi tidak akan diperpanjang.
AS tidak menunjukkan niat untuk melepaskan Huawei dengan mudah seperti yang dibuktikan oleh langkah baru-baru ini yang bertujuan untuk mempersulit perusahaan dalam mencari chip. Perusahaan baru-baru ini mengatakan tidak dapat lagi membuat chip sendiri karena pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah AS dan bahwa Mate 40 akan menjadi ponsel terakhirnya yang memiliki chip Kirin.
Akhir tahun ini, pabrikan diharapkan meluncurkan ponsel pertamanya dengan Harmony OS, sistem operasinya sendiri.