Bisnis.com, JAKARTA - Gelaran industri gim terbesar se-Indonesia, Baparekraf Game Prime (BGP) 2020 bakal digelar dalam waktu dekat. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya gelaran tersebut tahun ini akan digelar secara daring atau virtual lantaran pandemi Covid-19.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai penyelenggara gelaran tersebut menyatakan BPG 2020 merupakan pameran dan eksbisi dari pertama yang digelar di Indonesia.
Bekerjasama dengan GGWP.ID dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) BGP 2020 akan berlangsung mulai 1-5 Agustus 2020 dan bakal menyuguhkan serangkaian acara menarik.
Adapun rangkaian acara yang akan berlangsung dan bisa diikuti oleh para penonton adalah Indie Game Exhibition, Masterclass and Webinar, Werewolf dan Tebak Gambar dan tentunya yang paling ditunggu-tunggu adalah turnamen e-sports PUBG Mobile Online.
Deputi Bidang Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf Joshua Puji Mulia Simandjuntak mengatakan Masterclass dan Webinar menjadi bagian dari penyelenggaraan BGP 2020 akan menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Pembicara yang tak lain adalah pelaku kawakan di industri gim akan membagikan ilmunya kepada peserta yang hadir, khususnya pengembang gim pemula.
"Ini merupakan wadah atau medium bagi pengembang game di Indonesia untuk belajar, bersosialisasi di level internasional, dan memperkenalkan produk-produk unggulannya," katanya dalam konferensi pers virtual yang digelar pada Rabu (29/7/2020).
Lebih lanjut, Joshua mengungkapkan pandemi Covid-19 yang membuat BGP 2020 harus digelar secara daring di sisi lain memberikan keuntungan bagi para peserta Masterclass dan Webinar. Kondisi tersebut memungkinkan pembicara dari luar negeri akhirnya bisa meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu kepada insan gim Tanah Air.
"Karena online mereka jadinya bisa dan bersedia meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu kepada para pengembang game di Indonesia, bertukar pengalaman," ungkapnya.
Adapun, tujuan utama dari dihadirkannya gelaran yang sebelumnya dikenal sebagai Bekraf Game Prime itu adalah mengakselerasi pertumbuhan industri gim di Tanah Air.
Joshua berharap dengan adanya gelaran tersebut akan lahir gim berklasifikasi tinggi atau gim AAA karya anak bangsa.
Hingga saat ini belum ada satupun pengembang gim dari dalam negeri yang berhasil mengembangkan gim AAA. Kendala terbesarnya sudah barang tentu adalah keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
"Untuk membuat game kelas itu biayanya besar dan butuh pendanaan. BGP diharapkan mampu memfasilitasi mereka (pengembang game Indonesia) untuk mendapatkan sponsor atau investor. Mereka mengembangkan game, kita menyiapkan ekosistemnya," tutur Joshua.
Sementara itu, Ketua Umum AGI Cipto Adiguno menyebut keputusan Kemeparekraf/Baparekraf menyelenggarakan BGP 2020 secara daring di tengah pandemi Covid-19 sangatlah tepat. Pasalnya, pandemi Covid-19 membuat jumlah orang, tak terkecuali masyarakat Indonesia yang bermain gim melonjak.
"Orang Indonesia banyak yang main game di tengah pandemi, spending-nya luar biasa tetapi sebagian besar dikeluarkan untuk gim-gim dari luar negeri. Lihat di Play Store, App Store, atau PC itu bukan game lokal," ungkapnya.
Dia berharap dengan adanya BGP 2020 masyarakat Indonesia akan mengenal lebih banyak gim lokal dan kemudian memainkannya di perangkat mereka masing-masing.
"Kita ingin kasih lihat bagaimana developer lokal nunjukin game [buatannya]," tegasnya.