Catat, Ini Fokus Pengembangan 5G

Akbar Evandio
Rabu, 29 Juli 2020 | 20:24 WIB
Pemerintah China diperkirakan mengeluarkan lisensi 5G untuk sejumlah operator telekomunikasi pada semester kedua 2019./Istimewa
Pemerintah China diperkirakan mengeluarkan lisensi 5G untuk sejumlah operator telekomunikasi pada semester kedua 2019./Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan daerah kawasan industri menjadi titik fokus pengembangan teknologi jaringan internet generasi kelima (5G).

Pasalnya, kawasan industri dinilai merupakan area yang paling urgensi dalam penggunaan Internet untuk Segala (IoT).

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Ismail menjelakan bahwa daerah tersebut membutuhkan jaringan setingkat 5G dalam menunjang produksi dari industri manufaktur yang menggunakan teknologi IoT.

“Membangun 5G itu prioritas [kami], dan [kami] akan membangun di daerah sana [kawasan industri] dulu, karena daerah [di sana] yang memang secara teknologi sangat membutuhkan jaringan model 5G. Kawasan pabrik atau manufaktur ini seperti daerah seperti Cikarang, Cilegon, dan pusat pabrik dan industri manufaktur 4.0 lainnya,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (29/7/2020).

Dia menjelaskan bahwa pembangunan jaringan 5G akan tetap dilakukan operator telekomunikasi, tetapi saat ini Kominfo terus mengkaji terkait persiapan tersebut dengan operator.

“Perlu digaris bawahi bukan kementerian yang membangun, tetap operator. Namun, belum bisa [dibangun] saat ini, karena tantangannya [masih] masalah spektrum frekuensi yang masih kami kaji dan persiapkan bersama operator,” tuturnya.

Sebelumnya, melalui agenda IoT Device Makers Creation 2020 for Resilience in The Face of Pandemics, Ismail menjabarkan bahwa perlu anggaran cukup besar untuk mengembangkan infrastruktur digital tersebut.

“[5G] Ini saya rasa bisa mendukung Internet of Things (IoT) di kawasan industri,” tuturnya.

Menurutnya, tingkat keterlambatan pengiriman data pada 5G lebih rendah dibanding jaringan internet generasi sebelumnya. Ismail pun berpendapat bahwa teknologi tersebut sangat mendukung penggunanaan IoT hingga kecerdasan buatan.

Dia juga mengatakan bahwa pemerintah bersedia menjembatani startup IoT dengan para pemangku kepentingan dan membantu dalam kebutuhan penyediaan alat penunjang, sehingga Kominfo dan startup dapat bekerja sama secara teknis dan lebih dekat dengan pasar.

"Kami bersedia untuk ketuk pintu, mau ke kementerian mana, BUMN [badan usaha milik negara] mana, kami bersedia membantu makers IOT [startup IoT]. Ayo kita jalan bareng, membuka pintu bagi makers, terutama untuk memberikan solusi bagi UMKM," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper