E-commerce Bisa Bantu Indonesia Hindari Resesi ekonomi

Akbar Evandio
Jumat, 24 Juli 2020 | 20:03 WIB
Pekerja mengangkut barang pesanan konsumen di Warehouse Lazada Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019)./ANTARA FOTO-Asprilla Dwi Adha
Pekerja mengangkut barang pesanan konsumen di Warehouse Lazada Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019)./ANTARA FOTO-Asprilla Dwi Adha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) menilai bahwa e-commerce dapat menjadi salah satu katalisator perputaran ekonomi untuk meminimalisir terjadinya resesi ekonomi di Tanah Air

Menurut Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani, hal ini terjadi karena internet ekonomi Indonesia di prediksi terus meningkat dan sebagian besar disumbang oleh e-commerce, khususnya e-marketplace.

“Transaksi meningkat melihat kondisi banyaknya toko ritel luring termasuk mal masih dalam proses mengembalikan trafik periode sebelum pandemi Covid-19. Opsi berbelanja mau tidak mau di lakukan secara daring,” terangnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (24/7/2020).

Dia juga mengatakan bahwa para pemain e-commerce Indonesia rata-rata sudah sadar untuk membukukan keuntungan segera dan tidak lagi melakukan strategi bakar duit, yang sekedar untuk memenangkan kompetisi antar kompetitor.

Menurutnya, kesadaran bahwa sektor e-commerce sudah mulai stabil dan terlihat pemenangnya sehingga membuat mereka mulai fokus ke peningkatan pelayanan. Tak hanya itu, pelaku bisnis juga mulai menambah fitur pelayanan untuk membuat konsumen semakin loyal dan memperkuat pendapatan supaya bisa memiliki peluang untuk melantai di bursa (IPO).

“Efeknya, para pemain e-commerce akan memiliki run-way arus kas yang lebih sehat dan bisa bertahan lebih lama, bahkan bila negara lain [yang terkena resesi] menahan investasi. Mereka lebih siap sebelum mendapatkan investasi berikutnya,” jelasnya.

Untuk diketahui, setelah Singapura, kini Ekonomi Korea Selatan (Korsel) terkena virus resesi pada kuartal kedua tahun ini. Produk domestik bruto riil (PDB) Korsel terkontraksi -3,3 persen pada kuartal II/2020, mengulangi kinerja pada kuartal sebelumnya sebesar -1,3 persen.

Dia juga melihat bahwa saat ini pemerintah mulai banyak menggaet para penyelenggara e-commerce agar bersama-sama bisa menjangkau para pebisnis usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM), khususnya yang memiliki basis sebagai produsen. Hal ini, sebutnya, merupakan salah satu strategi jitu dalam membantu perputaran perekonomian di level bawah.

“Selain itu fungsi pembelian pemerintah saat ini sudah juga membuat program yang sama sehingga pembelian APBN/APBD bisa mendukung perputaran perekonomian melalui para pemain B2B/B2G e-commerce juga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper