Electron Gagal Capai Orbit, 7 Satelit Lenyap

Lukas Hendra TM
Senin, 6 Juli 2020 | 13:00 WIB
Roket Electron besutan Rocket Lab
Roket Electron besutan Rocket Lab
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah sukses lepas landas, pembakaran tahap pertama dan pemisahan roket utama, roket Electron besutan Rocket Lab mengalami anomali saat melaksanakan misi ke-13-nya yakni Pics Or It Didn’t Happen.

Masalah ini terjadi sekitar empat menit pada peluncuran 4 Juli 2020 dan berdampak hilangnya kendaraan dengan aman. Akibatnya, muatan di atas Elektron tidak dapat diletakkan ke orbit.

Elektron tetap berada dalam koridor peluncuran yang diprediksi dan tidak menyebabkan kerusakan pada personel atau tempat peluncuran Rocket Lab bekerja sama dengan FAA untuk menyelidiki anomali dan mengidentifikasi akar penyebabnya untuk memperbaiki masalah untuk bergerak maju.

"Kami sangat menyesal kepada pelanggan kami Spaceflight Inc., Canon Electronics Inc., Planet, dan In-Space Missions atas hilangnya muatan mereka,” kata Peter Beck, pendiri dan CEO Rocket Lab, dalam keterangan resminya.

Dia mengungkapkan anomali tersebut adalah pengingat bahwa peluncuran ruang bisa tanpa ampun, tetapi akan segera diidentifikasi masalah, memperbaikinya, dan dengan aman kembali ke pad secepatnya.

Menurutnya, tim peluncuran beroperasi dengan profesionalisme dan keahlian untuk mengimplementasikan sistem dan prosedur yang memastikan anomali dikelola dengan aman.

“Saya bangga dengan cara mereka merespons hari yang berat. Kami bekerja bersama sebagai tim untuk menyisir data, belajar dari hari ini, dan mempersiapkan misi kami berikutnya,” ujarnya.

Adapun, anomali tersebut terjadi setelah 11 peluncuran orbital yang berhasil secara berturut-turut dari kendaraan peluncuran Elektron. Rocket Lab saat ini memiliki lebih dari delapan kendaraan Elektron dalam produksi, siap untuk kembali dengan cepat ke penerbangan segera setelah investigasi selesai dan segala tindakan korektif yang diperlukan tersedia.

Pada misi Pics Or It Didn’t Happen, pabrikan yang berbasis di Long Beach California itu rencananya meluncurkan tujuh satelit itu berasal dari berbagai pelanggan antara lain Spaceflight Inc, Canon Electronics, Planet Lab dan In-Space Mission. Satelit tersebut akan diluncurkan pada orbit rendah Bumi di ketinggian 500 kilometer.

Ketujuh satelit itu akan diluncurkan dari kompleks peluncuran Rocket Lab 1 Pad A di stasiun Onenui yang berada di Semenanjung Mahia, Selandia Baru. Muatan utama misi ini adalah CE-SAT-IB dari Canon Electronics Inc. melalui penyedia manajemen misi peluncuran Spaceflight Inc.

Satelit CE-SAT-IB bertujuan untuk mendemonstrasikan teknologi Canon Electronics Inc. yakni teknologi pencitraan bumi dengan kamera beresolusi tinggi dan sudut lebar, serta menguji mikrosatelit untuk produksi massal.

Lima muatan lain adalah satelit generasi SuperDove milik Planet Labs Inc. Satelit ini mampu mencitrakan seluruh daratan Bumi setiap hari. Kumpulan data yang belum pernah terjadi ini membantu para peneliti, mahasiswa, bisnis dan pemerintah menemukan pola, mendeteksi sinyal perubahan awal, dan membuat keputusan tepat waktu.

Kelima satelit SuperDoves ini, Flock 4v, dilengkapi dengan sensor baru untuk memungkinkan kualitas gambar yang lebih tinggi dengan warna yang lebih tajam, lebih cerah, dan nilai reflektansi permukaan yang akurat untuk algoritma canggih dan analisis deret waktu.

Sementara, satu satelit lainnya adalah satelit dari misi perdana satelit kecil Inggris (In-Space Mission) yakni satelit Faraday-1 6U CubeSat. Satelit tersebut adalah misi payload untuk menyediakan rute berbiaya rendah ke orbit untuk startup, lembaga, dan maupun riset dan pengembangan grup perusahaan besar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper