Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan komputer terkemuka asal Amerika Serikat, Dell Technologies, melaporkan pendapatan dan laba triwulanan yang lebih baik daripada perkiraan.
Capaian tersebut didorong oleh penjualan personal computer (PC) yang lebih besar untuk banyak perusahaan yang karyawannya harus bekerja dari rumah (work from home), meskipun permintaan untuk server berkurang.
Dalam sebuah pernyataan, Dell memaparkan pendapatan pada periode yang berakhir 1 Mei mencapai US$21,9 miliar, lebih tinggi dari rata-rata estimasi analis sebesar US$20,8 miliar, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Sementara itu, pendapatan kuartal pertama tahun fiskal untuk divisi PC Dell, yang disebut Client Solutions Group, naik 2 persen menjadi US$11,1 miliar dari tahun sebelumnya.
Dell mengatakan mengalami pertumbuhan pendapatan dan unit dua digit untuk laptop yang dijual ke perusahaan-perusahaan pada kuartal tersebut serta "pertumbuhan pendapatan satu digit yang tinggi" untuk komputer mobile workstation.
Secara keseluruhan, bisnis PC komersial naik 4 persen menjadi US$8,63 miliar dan penjualan PC konsumen turun 5 persen menjadi US$2,47 miliar.
Perusahaan berbasis di Texas ini juga menghasilkan laba, tidak termasuk beberapa item, sebesar US$1,34 per saham, jauh melampaui proyeksi analis sebesar 95 sen. Menyusul laporan tersebut, saham Dell melonjak 7 persen pada sesi extended trading perdagangan Kamis (28/5/2020)
Siapa aktor utama di balik raihan ini? CEO Michael Dell dipandang telah menjadi arsitek strategi untuk menawarkan beragam teknologi informasi. Perusahaan membuat PC, hardware pusat data, produk keamanan siber, dan software lainnya.
Tak berarti Dell tak dibebani utang. Perusahaan telah memprioritaskan pembayaran utang untuk dapat meraih peringkat kredit layak investasi (investment grade).
Dell melaporkan perusahaan membayar utang sebesar US$5,4 miliar selama kuartal pertama tahun fiskal, sehingga utang berjangka panjang menjadi senilai US$48,4 miliar.
Demi menghemat biaya selama resesi yang disebabkan oleh pandemi virus corona (Covid-19), Dell telah membekukan perekrutan, kenaikan gaji, promosi, dan kontribusi terhadap program pensiun karyawannya, seperti dilaporkan Bloomberg News bulan ini.
Selain itu, selama masa jabatan Donald Trump sebagai presiden, Dell telah menggeser rantai pasokannya dari China agar dapat menghindari dampak terburuk dari perang dagang dengan AS.
Keputusan ini tampaknya membuahkan hasil yang oke. Bisnis PC Dell bertahan lebih baik ketimbang pesaingnya, HP. Inc. Pada Rabu (27/5/2020), HP melaporkan penurunan penjualan PC sebagian karena gangguan pasokan.
Dalam suatu konferensi jarak jauh pascarilis laporan perusahaan, CFO Dell Tom Sweet mengatakan pendapatan pada periode berjalan akan "lebih rendah secara musiman" daripada periode pada tahun-tahun sebelumnya.
Biasanya, penjualan dalam periode tiga bulan yang berakhir pada Juli lebih tinggi daripada kuartal pertama tahun fiskal. Namun, kondisi itu kemungkinan tidak akan terjadi tahun ini.
“Kita semua menavigasi melalui masa yang sulit saat ini, tetapi fokus kita adalah pada mari kita lewati ini, mari kita lakukan hal yang benar dan kemudian mari kita posisikan perusahaan dengan benar untuk mengambil keuntungan dari peluang pascakrisis,” ujar Sweet.
Di antara peluang itu, katanya, adalah permintaan dari ledakan data, jaringan nirkabel generasi kelima baru, dan edge computing, dimana server dilokasikan lebih dekat dengan para pelanggan. Dell juga mengatakan akan menangguhkan rencana buyback saham, diumumkan pada Februari, yang bernilai US$1 miliar selama dua tahun.