Kedai Sayur Percepat Peluncuran Layanan B2C

Rahmad Fauzan
Rabu, 13 Mei 2020 | 10:00 WIB
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kedai Sayur, platform daring berbelanja sayuran, mempercepat peluncuran layanan pesan antarbahan makanan business,to-consumer (B2C) untuk memenuhi kenaikan tajam permintaan sejak pemerintah menerapkan pembatasan aktivitas penduduk dalam upaya memperlambat penyebaran virus corona (Covid-19).

CEO Kedai Sayur Adrian Hernanto mengatakan pasar produk pangan mulai berubah sejak persebaran Covid-19 merebak pada awal Maret 2020. Permintaan dikatakan dari tukang sayur dan pelanggan rumah tangga meningkat signifikan.

“Sebelum Covid-19, kami sangat confident dengan penjualan B2B ke hotel, restoran dan kafe. Growth-nya lebih dari 20% per bulan. Namun, sejak Maret, permintaan tersebut turun hampir 50%. Namun, berbarengan dengan hal tersebut, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada permintaan yang berasal dari tukang sayur dan juga pelanggan rumah tangga,” ujar Adrian dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (13/5/2020).

Selain itu, pembatasan operasional pasar induk dan pasar lokal turut menganggu pola distribusi produk pangan segar di Indonesia. Dampaknya, bukan hanya pelanggan yang tidak bisa belanja ke pasar, tetapi petani juga kehilangan medium untuk menyalurkan hasil panen mereka.

Terkait dengan hal tersebut, Kedai Sayur mempercepat peluncuran layanan business-to-consumer guna memenuhi kebutuhan pangan harian sambil menaati peraturan pemerintah untuk tetap di rumah.

Saat ini, Kedai Sayur melayani pengiriman sayur dan lauk pauk langsung ke rumah pelanggan melalui aplikasi KedaiSayur dan toko daring di Tokopedia dan Blibli. 

Selain  itu, Kedai Sayur meluncurkan inisiatif yang membantu petani untuk mendistribusikan hasil panen ke pelanggan. Inisiatif tersebut dijalankan lewat kerja sama langsung dengan petani melalui Kementerian Pertanian.

Atas inisiatif tersebut, petani dapat menjual hasil panen dibantu oleh pemerintah dengan menggunakan platform digital oleh Kedai Sayur.  “Kini dengan keahlian supply chain dan teknologi digital platform, Kedai Sayur berkontribusi ke dua sisi pola distribusi yang kena dampak virus Corona,” lanjut Adrian.

Kedai Sayur juga menyediakan  program Paket Donasi untuk masyarakat atau perusahaan dalam bentuk bahan makanan. Startup ini mengelola penyaluran paket bahan makanan tersebut ke penduduk yang tinggal atau bekerja di zona merah serta ke individu yang kehilangan  pendapatan akibat Covid-19.

Sebagai informasi, tahun lalu Kedai Sayur mengumumkan pendanaan senilai US$1,3 juta dari sekelompok investor yang dipimpin oleh East Ventures.

Melalui pendanaan tersebut, perusahaan rintisan yang berdiri pada akhir 2018 ini memiliki misi membantu pedagang sayur dengan mendisrupsi rantai pasok perdagangan produk segar di Indonesia memanfaatkan teknologi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper