Huawei Siap Hadirkan Solusi Edukasi Daring

Akbar Evandio
Senin, 13 April 2020 | 19:08 WIB
Ilustrasi Pendidikan daring./Bisnis-Dea Andriyawan
Ilustrasi Pendidikan daring./Bisnis-Dea Andriyawan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Huawei tergabung dalam Koalisi Edukasi Global UNESCO, yaitu UNESCO IITE dan UNESCO-ICHEI, memastikan terus berlangsungnya penggelaran edukasi daring selama kegiatan belajar-mengajar akibat pandemi global Covid-19.

Sebagai salah satu anggota dari Koalisi Edukasi Global UNESCO, Huawei telah berkomitmen mengontribusikan teknologi yang dikembangkannya untuk dapat didayagunakan oleh masyarakat luas melalui inisiasi bernama TECH4ALL.

Bradd Feng, Director Talent Ecosystem Development Dept., Huawei mengatakan bahwa program inklusi digital jangka panjang yang memanfaatkan teknologi untuk tujuan kebaikan. Salah satu fokus utama TECH4ALL adalah menghadirkan aksesibilitas terhadap pendidikan berkualitas.

“Merespons undangan UNESCO, Huawei meluncurkan Learn ON Program dengan menggandeng mitra-mitra globalnya dengan pemanfaatan teknologi TIK inovatif yang digunakan dalam program ini,” ujarnya lewat rilis resmi.

Untuk diketahui, saat ini lebih dari 1,5 miliar pelajar di seluruh dunia terdampak oleh adanya kebijakan penutupan institusi-institusi pendidikan selama pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Zhan Tao, Director UNESCO IITE mengatakan bahwa untuk memitigasi dampak langsung yang ditimbulkan, pihaknya telah meluncurkan Koalisi Edukasi Global yang melibatkan organisasi-organisasi internasional, masyarakat sipil, dan perusahaan-perusahaan besar untuk bersinergi di dalamnya, guna memastikan kegiatan belajar-mengajar tidak akan pernah berhenti.

“Dalam inisiasi tersebut, kami berbagi pengalaman, studi kasus, dan sumber daya, agar upaya-upaya bersama yang kami lakukan dapat berjalan efektif dan mampu menjangkau seluas mungkin,” ungkapnya.

Menanggapi seruan UNESCO, Bradd mengatakan bahwa selama masa krisis, pihaknya akan menyediakan dukungan dalam bentuk pendanaan, beragam platform terbuka, dan sumber daya-sumber daya edukasi berkualitas tinggi yang dapat didayagunakan secara cuma-cuma tanpa dikenakan biaya.

“Kami juga akan menyelenggarakan berbagai aktivitas pengajaran, ujian, pelatihan, komunikasi, dan pengembangan sumber daya. Dengan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Huawei ICT Academies di seluruh dunia serta penyelenggaraan pembelajaran daring,” jelasnya.

Svetlana Knyazeva, pakar dari UNESCO IITE memberikan saran agar universitas-universitas, perusahaan-perusahaan besar, dan organisasi-organisasi pendidikan membuka sumber-sumber pembelajaran mereka dan menggelar kursus daring yang dapat diakses secara terbuka oleh partisipan dalam jumlah yang tak terbatas (Masif Open Online Courses, MOOC) agar makin banyak lagi institusi pendidikan yang terbantu dalam melakukan edukasi daring.

Terakhir, Wu Lintuo, Director Education Partnership, Talent Ecosystem Development Dept. Huawei, memperkenalkan solusi menyeluruh untuk kebutuhan-kebutuhan baru dari Huawei Academies global selama pandemi COVID-19.

Berikut adalah langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Huawei:  

Pertama, Huawei ICT Academy Development Incentive Fund (ADIF) sebesar US$5 juta akan disediakan untuk mendukung berbagai kegiatan seperti kursus online, pelatihan online, dan eksperimen online, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi-perguruan tinggi yang menjadi mitra Huawei.

Kedua, Lebih dari 130 sumber MOOC akan dibuka, meliputi bidang-bidang canggih seperti Artificial Intelligent (AI), big data, 5G, dan Internet of Things (IoT).

Ketiga, Huawei akan menyediakan lebih dari 100 Train the Trainer (TTT) online dari April hingga Desember. Diharapkan sebanyak lebih dari 1.500 guru berpartisipasi dalam pelatihan ini.

Keempat, Huawei menargetkan sebanyak 50.000 mengikuti pelatihan yang diselenggarakannya tentang bagaimana melakukan belajar mandiri, serta kursus-kursus dan kelas-kelas secara daring.

Wu menjabarkan bahwa kendala-kendala di ranah pendidikan yang timbul akibat krisis ini dirasa akan semakin memperlebar kesenjangan dalam menyiapkan pendidikan antar wilayah dan negara. Hal ini akan memperparah ketimpangan digital yang telah terjadi selama ini.

“Untuk mengatasi permasalah ini, pengembangan sistem pendidikan jarak jauh secara virtual menjadi solusi efektif. Dikembangkannya platform komunikasi yang lancar, tersedianya SDM pengajar yang unggul, serta layanan pendukung yang cepat dan nyaman, menjadi kunci untuk sukses terselenggaranya sistem pendidikan virtual jarak jauh,” jelasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper