Apple Tutup Seluruh Toko di AS hingga Awal Mei

Renat Sofie Andriani
Jumat, 3 April 2020 | 12:44 WIB
Siluet karyawan yang menggunakan masker di depan logo Apple Inc. yang ditutup sementara karena corona virus di Ginza Tokyo, Jepang, Minggu (15/3/2020). Bloomberg/ Toru Hanai
Siluet karyawan yang menggunakan masker di depan logo Apple Inc. yang ditutup sementara karena corona virus di Ginza Tokyo, Jepang, Minggu (15/3/2020). Bloomberg/ Toru Hanai
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Apple mengumumkan akan tetap menutup seluruh toko ecerannya di Amerika Serikat di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19).

Pada Kamis (2/4/2020), raksasa teknologi asal AS tersebut memberi tahu seluruh karyawan bahwa toko-toko eceran di AS akan tetap ditutup dan prosedur kerja dari rumah (work from home) akan tetap berlaku hingga awal Mei 2020 karena pandemi Covid-19.

Dalam sebuah memo, Senior Vice President of Retail and People Deirdre O'Brien mengatakan perusahaan mengantisipasi bahwa "pengaturan kerja yang fleksibel akan tetap berlaku untuk semua kantor, dan seluruh toko eceran akan tetap ditutup, hingga awal Mei”.

“Perusahaan terus memantau kondisi lokal untuk setiap fasilitas Apple setiap hari dan bahwa akan membuat keputusan membuka [toko] kembali berdasarkan ulasan menyeluruh dan bijaksana serta panduan terbaru dari pemerintah daerah dan pakar kesehatan masyarakat,” papar O'Brien, seperti dilansir dari Bloomberg.

Menurut memo yang sama, Apple tengah mengupayakan opsi-opsi untuk memastikan para orang tua mendapat dukungan dan fleksibilitas agar dapat menyesuaikan jadwal mereka sesuai kebutuhan.

“Apple menyadari banyak orang tua menyeimbangkan homeschooling dengan bekerja,” lanjutnya. Ia mendorong karyawan untuk terbuka dengan manajemen tentang tantangan-tantangan yang mereka hadapi.

O'Brien sebelumnya memberi tahu staf bahwa sebagian toko di luar AS dapat dibuka pada awal April, menurut laporan Bloomberg.

Dalam memo pada Kamis, O'Brien juga mengatakan bahwa tim eksekutif perusahaan melakukan rapat setiap hari dan berkoordinasi erat dengan tim di seluruh perusahaan.

Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, ini diketahui memiliki sekitar 270 toko di AS. Toko-toko ini merupakan bagian dari 458 toko di luar China, Taiwan, dan Hong Kong yang ditutup pada Maret demi membantu membendung penyebaran virus corona.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper