Mengenal Perangkap Dark Force di Internet

Rahmad Fauzan
Sabtu, 21 Desember 2019 | 12:53 WIB
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Penjahat siber mengeksploitasi berbagai minat dan kepentingan untuk menjerat targetnya, termasuk antusiasme atas film dan budaya populer seperti Star Wars.

Pasalnya, pelacak torrent dan platform streaming ilegal dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan pengguna, karena melalui hal itu pelaku kejahatan siber dapat melakukan hos fail berbahaya, menyamar di balik nama rekaman dan berkas film.

Maka dari itu, para penggemar film haruslah sangat berhati-hati, terutama para penggemar kisah terbaru sekuel yang terkenal akan kisah dunia galaksinya, yakni Star Wars: The Rise of Skywalker karena film populer tersebut ternyata kerap dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan siber sebagai umpan untuk mendistribusikan malware.

Informasi ini tentunya bukan sekadar cerita kosong belaka. Salah satu perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky, mengungkapkan, film yang sekaligus menjadi sekuel terakhir dari trilogi tersebut telah menarik perhatian para pelaku kejahatan siber, bahkan sebelum pemutaran perdananya.

Fenomena ini terlihat dari banjirnya kehadiran situs web palsu dan berkas berbahaya dari film tersebut.

Antusiasme masyarakat pada Star Wars: The Rise of Skywalker sudah menarik perhatian para pelaku kejahatan siber. Peneliti Kaspersky menemukan lebih dari 30 situs web palsu dan profil media sosial yang menyamar sebagai akun film resmi (jumlah sebenarnya dari situs-situs ini mungkin jauh lebih tinggi).

Situs web tersebut mengumpulkan data kartu kredit pengguna yang tidak waspada dengan dalih syarat pendaftaran di portal.

Domain situs web yang digunakan untuk mengumpulkan data pribadi dan menyebarkan fail berbahaya biasanya menyalin nama resmi film dan memberikan deskripsi menyeluruh serta konten pendukung lainnya, sehingga memperdaya pengguna untuk meyakini bahwa situs web tersebut berhubungan dengan film resmi.

Oleh Kaspersky, praktik semacam itu disebut dengan istilah black SEO, yang memungkinkan para pelaku kejahatan siber untuk mempromosikan situs-situs phishing dan menempatkannya paling atas dalam hasil mesin pencari.

Bukan Hanya Phising

Hasil demikian biasanya muncul sengan kata kunci. Pelaku kejahatan siber juga mengatur Twitter dan akun media sosial lainnya tempat mereka mendistribusikan tautan ke konten.

Ditambah dengan berkas berbahaya yang dibagikan di torrent, ini dapat memberikan hasil yang diinginkan oleh para pelaku kejahatan siber. Sejauh ini, 83 pengguna terinfeksi oleh 65 berkas berbahaya yang menyamar sebagai salinan Star Wars: The Rise of Skywalker.

Selain itu, phishing bukan satu-satunya cara pelaku kejahatan siber memanfaatkan waralaba film populer. Sama seperti acara TV populer, mereka sering menyamarkan program berbahaya sebagai episode terbaru cerita.

Sejauh ini, Kaspersky mendeteksi 285.103 upaya untuk menginfeksi 37.772 pengguna yang ingin menonton sekuel terakhir dari seri film tersebut. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 10% dibandingkan dengan upaya penyusupan malware ke dalam fail video di situs web tahun lalu.

Adapun, jumlah fail unik yang digunakan untuk menargetkan pengguna berjumlah 11.499, turun 30% dibandingkan dengan tahun lalu.

Tidak hanya waspada, masalah ini harus dimaknai lebih serius oleh para penggemar streaming film. Pasalnya, bertahun-tahun setelah pemutaran perdananya, sejumlah besar pengguna masih berusaha mengunduh fail berbahaya dengan harapan dapat menonton petualangan luar angkasa yang terkenal ini secara gratis.

Cara Menghindari

Untuk menghindari menjadi korban program berbahaya yang menyamar menjadi film populer atau acara TV, Kaspersky merekomendasikan untuk mengambil beberapa langkah-langkah penting, antara lain.

Pertama, perhatikan tanggal rilis film di bioskop, di layanan streaming, TV, DVD, atau sumber resmi lainnya.

Kedua, jangan mengklik tautan mencurigakan seperti yang menjanjikan ringkasan awal film baru, memeriksa tanggal rilis film di bioskop dan melacaknya.

Ketiga, lihatlah ekstensi berkas yang diunduh. Bahkan, ketika akan mengunduh berkas video dari sumber yang dinilai tepercaya dan sah sekalipun, pastikan berkas tersebut memiliki ekstensi .avi, .mkv, atau .mp4 di antara format video lainnya, dan bukan .exe

Keempat, periksa keaslian situs web. Jangan mengunjungi situs web yang memungkinkan Anda menonton film secara lengkap sampai Anda yakin bahwa itu sah dan mulailah dengan “https”.

Pastikan bahwa situs web tersebut asli dengan memeriksa ulang format URL atau ejaan nama perusahaan, membaca ulasan dan memeriksa data pendaftaran domain sebelum memulai unduhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper