2025, Pasar Internet Indonesia Bisa Tembus US$100 Miliar

Yusuf Waluyo Jati
Kamis, 12 Desember 2019 | 11:05 WIB
Bagikan

Bisnis.com, LABUAN BAJO – Indonesia ICT Institute memperkirakan potensi pasar internet di Indonesia bisa menembus US$100 miliar pada 2025 seiring dengan kian pesatnya perkembangan perangkat teknologi informasi yang memacu bisnis berplatform daring.

Heru Sutadi, Direktur Eksekutif di Indonesia ICT Institute, mengatakan sejak 2015 telah terjadi perkembangan teknologi yang pesat dan dinamis, terutama di bidang internet of things (IoT), robotika, 3D printing, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), startup, aplikasi mobile di segala sektor, hingga sistem pembayaran.

Kondisi itu turut menggeser praktik model bisnis konvensional ke dalam jaringan digital berbasis teknologi komputasi serta data. Teknologi digital ini pula yang menjadi basis dalam penerapan revolusi industri 4.0.

Dia mencatat ada empat sektor bisnis utama yang berkembang pesat dengan basis teknologi digital yaitu ride hailing, online media, online travel, dan dagang-el atau e-commerce.

Pada 2025, ungkapnya, internet economy market size Indonesia ditaksir mencapai US$100 miliar, tumbuh pesat dibandingkan dengan posisi 2018 yang masih US$27 miliar. Adapun, potensi pasar internet terbesar kedua di Asean kemungkinan diraih Thailand yang pada 2025 mencapai US$43 miliar, disusul Vietnam US$33 miliar.

“Dari keempat itu, e-commerce masih memimpin pertumbuhan [pasar] dengan rerata pertumbuhan tahunan [compound annual growth rate/CAGR] 34% [periode 2015—2025] di Asean,” ujar Heru dalam acara Huawei Media Camp 2019, Kamis (12/12/2019).

Adapun, pertumbuhan pasar terbesar kedua diprediksi diraih oleh sektor transportasi berbasis aplikasi daring (ride hailing) sebesar 26%, disusul bisnis media daring 24%, dan online travel agent 15%.

“Ekonomi digital akan berkembang pesat dan harus dapat memberikan manfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi bangsa,” tuturnya.

Dia juga mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan perkembangan pesat ekonomi digital tidak boleh melupakan kepentingan setiap orang. “Istilah Presiden Jokowi, tidak boleh ada orang yang tertinggal, no one left behind,” lanjutnya.

Ken Qijian, VP Public Affairs & Communications Huawei Indonesia, mengatakan sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong langkah melek digital di tengah masyarakat, Huawei secara intensif menggelar berbagai macam program dan inisiatif di bidang riset serta pengembangan SDM.

Di bawah payung program SmartGen, ujarnya, Huawei fokus melakukan pengembangan kapasitas SDM. “Ke depannya, kami ingin terus mencetak SDM TIK menuju 100.000 Indonesia Digital Leader sebagai bagian program strategis Huawei di bidang pengembangan SDM,” tuturnya.

Di bawah program tersebut, lanjutnya, Huawei akan menyelenggarakan serangkaian program sertifikasi, pelatihan, dan alih pengetahuan yang menyasar hingga 12.000 insinyur, 3.000 siswa dari berbagai jurusan yang berkenaan dengan TIK, serta menyelenggarakan ICT Competition yang diikuti oleh siswa-siswa dari delapan universitas ternama di Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper