Bisnis.com, JAKARTA - Banyaknya jumlah pelanggan seluler dan luasnya cakupan operator menjadi tantangan dalam penerapan Know Your Customer (KYC) melalui gerai.
Deputy CEO PT Smartfren Telecom Tbk. menilai bahwa penerapan sistem Know Your Customer (KYC) merupakan kebijakan yang bagus untuk mencegah panggilan spam dan penipuan.
Hanya saja, sambungnya, dalam implementasi kebijakan ini pemerintah juga harus mempertimbangkan investasi yang akan dikeluarkan operator, jika proses KYC mengharuskan pelanggan datang ke gerai.
Tidak hanya itu wacana KYC pelanggan di gerai operator juga akan membebani operator sebab butuh investasi besar untuk mengimplementasikan hal tersebut mengingat cakupan jaringan operator seluler yang sangat luas.
Operator harus membangun gerai di tempat jaringan mereka berada agar pelanggan baru dapat mendaftar.
“Belum sampai KYC face recognation, kalau perbankan kan masih terbatas sedangkan kita kan jutaan,” kata Djoko kepada Bisnis.com.
Dia mengatakan selama ini proses KYC di perseroan masih menggunakan proses yang lama yaitu menggunakan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini KYC di perbankan juga sudah digital, tidak perlu datang ke kantor dan berfoto seperti membuat pasport. Sehingga tidak tepat jika meniru cara perbankan dengan datang ke gerai.
“Idenya ini luar biasa tapi implementasi bakal seberapa lama, karena panjang prosesnya,” kata Djoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
