Gandeng Good Doctor Indonesia, Grab Luncurkan Layanan GrabHealth

Rezha Hadyan
Selasa, 10 Desember 2019 | 17:38 WIB
Peluncuran GrabHealth yang bekerjasama dengan Good Doctor Indonesia pada Selasa (10/12/2019)./Bisnis-Rezha Hadyan
Peluncuran GrabHealth yang bekerjasama dengan Good Doctor Indonesia pada Selasa (10/12/2019)./Bisnis-Rezha Hadyan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Grab Indonesia meluncurkan layanan kesehatan berbasis digital GrabHealth bekerja sama dengan Good Doctor Technology Indonesia yang tak lain adalah anak usaha dari Ping An Good Doctor, platform layanan kesehatan berbasis digital terbesar di China.

 Sebagai catatan, Ping An Good Doctor yang memiliki 300 juta pengguna terdaftar dan terafiliasi dengan 5 juta dokter merupakan unit bisnis dari raksasa asuransi China Ping An Insurance Group Ltd yang sebelumnya dikabarkan ingin membantu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

 

Adhiatma Gunawan, Head of Medical Management Good Doctor Technology Indonesia mengatakan GrabHealth  menyediakan layanan kesehatan berupa tanya jawab kesehatan secara daring yang didukung oleh 300 dokter profesional, platform dagang el untuk berbagai produk kesehatan dan kebugaran serta berbagai konten mengenai kesehatan, kebugaran dan gaya hidup.

 

Seluruh layanan tersebut, terkecuali pembelian obat menurutnya dapat diakses secara cuma-cuma oleh masyarakat Indonesia sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan.

 

Untuk saat ini, menurut Adhiatma layanan GrabHealth baru tersedia di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek). Namun, kedepannya layanan tersebut akan tersedia di 224 kota yang menjadi wilayah cakupan Grab di Indonesia.

 

 “Good Doctor Technology Indonesia memiliki visi untuk menyediakan ‘Satu Dokter untuk Satu Keluarga atau One Doctor for One Family di Indonesia. Kami bekerja sama dengan Grab yang akan memungkinkan kami menyediakan akses yang lebih luas ke dokter umum maupun dokter spesialis bagi seluruh keluarga di Indonesia,” katanya di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

 

Lebih lanjut, Adhiatma menambahkan bahwa GrabHealth merupakan salah satu upaya untuk memenuhi permintaan akan layanan kesehatan berbasis digital di Indonesia yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Untuk bersaing dengan platform yang juga memberikan layanan serupa, pihaknya memberikan jaminan bahwa dokter yang terafiliasi punya kompetensi di bidangnya masing-masing dan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP).

 

“Dokter tersebut merupakan mitra konsultan kesehatan kami yang sangat ahli di bidangnya masing-masing dan secara senantiasa mematuhi sumpah dan kode etik kedokteran. Begitupun dengan konten-konten yang ada di GrabHealth, kami pastikan semuanya sudah dikurasi oleh tim dokter yang terafiliasi dengan kami,” tegasnya.

 

Adapun untuk platform dagang el yang menjadi salah satu fitur dalam layanan GrabHealth, Adhiatma mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan lebih dari 300 mitra apotek berlisensi di wilayah Jabodetabek. Pengguna dapat membeli produk melalui platform tersebut yang nantinya akan dikirimkan segera oleh pengemudi Grab ke depan pintu mereka pada hari yang sama menggunakan layanan Grab Express.

 

Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia mengatakan GrabHealth merupakan bagian dari investasi yang disuntikkan oleh SoftBank senilai US$2 miliar yang diumumkan pada Juli lalu saat pertemuan Chairman sekaligus CEO SoftBank Group Masayosh dengan Presiden Joko Widodo.

 

Melalui GrabHealth, Grab nantinya akan bersaing dengan sejumlah platform digital yang menyediakan layanan kesehatan secara daring termasuk diantaranya adalah Halodoc dan Aladokter yang barus saja menerima pendanaan masing-masing sebesar US$65 juta dan US$33 juta.

 

“Didukung dengan jangkauan yang luas di seluruh wilayah Indonesia dan pemahaman mendalam mengenai pasar dalam negeri, kami berharap GrabHealth dapat menjadi solusi yang layak untuk memperluas aksesibilitas layanan kesehatan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan komunitas yang kami layani di seluruh Indonesia.” Katanya di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

 

Lebih lanjut, menurut Ridzki layanan GrabHealth yang mendorong adanya satu dokter untuk melayani satu keluarga merupakan bentuk dukungan terhadap implementasi Program Indonesia Sehat yang berfokus Pendekatan Keluarga dan termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

 

Pada Juli 2019, Indeks Keluarga Sehat (IKS) adalah 0,18 atau 18%, yang berarti sebagian besar keluarga Indonesia masih tergolong tidak hidup sehat. Tantangan lain yang masih ada adalah distribusi tenaga profesional kesehatan yang tidak merata di seluruh negara, yang saat ini hanya 12 provinsi yang memiliki rasio sehat 1: 2500.

 

Selain itu, Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024 juga bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.

 

Sementara itu, Nyoman Adhiarna, Plt Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut peluncuran GrabHealth merupakan bukti bahwa segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia saat ini tidak dapat dilepaskan dengan teknologi. Dia menyebut permintaan akan layanan kesehatan dan pendidikan berbasis digital di Asia Tenggara, termasuk Indonesia akan mengalami peningkatan sampai dengan 300% dalam 5 tahun kedepan.

 

“Kemkominfo melihat bahwa layanan kesehatan berbasis digital memungkinkan lebih banyak masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas dengan lebih mudah dan nyaman khususnya di banyak wilayah bukan hanya kota besar melalui jaringan komunikasi dan informatika yang saat ini sudah mengalami banyak peningkatan lewat pengembangan Palapa Ring." Katanya di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

 

Lebih lanjut, Nyoman mengatakan pihaknya mendorong agar layanan kesehatan berbasis digital kedepannya bisa meningkatkan pelayanan di fasilitas kesehatan, khususnya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) selain memberdayakan dokter lewat konsultasi kesehatan daring.

 

“Kemkominfo menjadikan pengembangan teknologi informasi untuk sektor kesehatan menjadi prioritas. Kami berharap agar layanan kesehatan yang ada di Puskesmas dan RSUD bisa bertransformasi dengan adanya platform berbasis digital itu,” imbuhnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper