Dell Optimistis Penjualan Laptop Segmen Premium Bakal Moncer

Rahmad Fauzan
Rabu, 30 Oktober 2019 | 10:08 WIB
Logo Dell/telegraph.co.uk
Logo Dell/telegraph.co.uk
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dell Technologies optimistis penjualan laptop segmen premium di Indonesia bakal moncer sampai dengan akhir tahun dengan catatan kondisi-kondisi di luar perkiraan terkait dengan keamanan tidak kembali terjadi.

Product Marketing Manager Dell Indonesia William Hartoyo mengatakan terdapat dua hal yang menjadi faktor; pertama, meningkatnya kemampuan konsumen dalam menyeleksi produk.

Kedua, pada akhir tahun pemerintah mencoba mengefektifkan penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sehingga ekonomi otomatis akan bergerak lebih cepat.

"Dalam artian masyarakat bisa mempunyai bujet lebih untuk belanja," ujar William di Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Adapun, beberapa dikatakan menjadi tantangan bagi produsen laptop di pasar Tanah Air. William mengatakan perusahaan masih khawatir terhadap kemungkinan terjadinya resesi. Pasalnya, lanjut Wiliam, siklus resesi diperkirakan sudah mulai dengan di mana hal tersebut biasanya terjadi 8-10 sekali.
Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China juga turut memengaruhi penjualan laptop di pasar dalam negeri. Menurut William, perang dagang yang terjadi memengaruhi supply chain yang kemudian akan berefek kepada harga produk.

Dell pun tengah menggodok strategi dengan menyusun rencana 3-5 tahun ke depan, salah satunya dengan lebih agresif di sisi pemasaran. William mengatakan perusahaan akan mendorong sisi pemasaran udengan turut membangun kesadaran pasar.

Strategi berikutnya adalah memperluas jangkauan pasar. Saat ini produk-produk laptop Dell masih dominan di kota-kota besar. Ke depannya, perusahaan memperluas pasarnya ke kota-kota kecil.

Consumer Country Director, Indonesia, Dell Technologies Tjipto Suparto menilai seiring dengan peralihan menuju perangkat tipis dan ringan yang terus berlanjut di semua industri, perusahaan menyadari bahwa peralihan tersebut bukan sekedar berlomba untuk menawarkan form-factor yang lebih kecil bagi konsumen.

Menurutnya, salah satu hal terpenting bagi vendor laptop saat ini adalah kemampuan menghadirkan perangkat yang adaptif selalu terhubung, berkinerja tinggi, serta memiliki desain yang sempurna.

Terpisah, Market Analyst International Data Corporation (IDC) Stallone Hanggewa juga menilai angka penjualan laptop dengan kisaran harga Rp20 juta hingga Rp30 juta akan makin meningkat sampai dengan akhir tahun.

"Kami juga melihat untuk laptop dengan range harga Rp20 jutaan sampai dengan Rp30 jutaan akan semakin meningkat," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (29/10/2019).

Sebelumnya, IDC juga memperkirakan angka pengapalan perangkat laptop ke pasar Indonesia pada semesteri II/2019 akan membaik.

Stallone mengungkapkan hal tersebut didorong oleh tiga hal; pertama, adanya upaya dari vendor PC untuk menutup pencapaian yang kurang pada semester I/2019; kedua, diambilnya langkah untuk melakukan PC refresh oleh enterprise; ketiga, hadirnya proyek-proyek pemerintah, baik untuk organisasi pemerintahan maupun pendidikan, yang biasanya dimulai pada kuartal III.

Namun demikian, lanjut Stallone, secara keseluruhan laptop yang masuk ke pasar Tanah Air masih akan didominasi oleh produk entry level.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper